Sumber: Bloomberg | Editor: Test Test
NEW DELHI. Ekonomi India di kuartal I 2010 tumbuh cepat. Percepatan pertumbuhan ekonomi Negeri Sungai Gangga ini makin menambah tekanan bagi Bank Sentral India untuk menaikkan suku bunga acuan. Meski di sisi lain, krisis utang Eropa masih menebar ancaman bagi pemulihan ekonomi global.
Kantor Statistik India, Senin (31/5) melaporkan, pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) India di kuartal I 2010 tercatat 8,6%. Lebih tinggi dari pencapaian pertumbuhan di kuartal IV 2009 yang sebesar 6,5%. Angka tersebut juga sesuai dengan ekspektasi 22 ekonom yang disurvei Bloomberg.
India dan China, dua negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, menghadapi risiko cukup berat dari penurunan permintaan di wilayah Eropa akibat krisis utang. Pasalnya seperlima dari ekspor dua negara itu tersalur ke kawasan Eropa.
Padahal, ruang bagi India untuk menunda pengetatan kebijakan moneter sudah terbatas. Mengingat tingkat inflasi negara ini sudah tiga kali lebih besar ketimbang China.
"Tekanan dari sisi demand meningkat dan memberi sinyal kekhawatiran bagi inflasi," ujar Vishnu Varathan, ekonom regional Singapore Pte. “It Akan sulit bagi Bank Sentral India untuk menunda kebijakan normalisasi tingkat bunga acuan," imbuhnya.
Dua pekan lalu, Bank Sentral India bilang, mereka hanya akan menaikkan bunga acuan secara hati-hati, meski tingkat inflasi sudah mencapai 9,59%. Sebagai perbandingan, China yang memiliki kapasitas ekonomi US$ 4,3 triliun dan ekonominya tumbuh 11,9% di kuartal I 2010. Tingkat inflasi negara ini di April 2010 hanya tumbuh 2,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya.