Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
SINGAPURA. Laju perekonomian Singapura di prediksi akan tumbuh lebih dari 1 % pada 2016. Meski dibayangi tanda-tanda melemahnya pasar tenaga kerja.
“Masih positif meskipun kurang dari yang kami harapkan,” kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong sebagaimana dilansir Reuters, Sabtu (31/12).
Ekonomi Singapura sangat tergantung pada sektor perdagangan yang dalam kurun dua tahun terakhir terkena badai akibat lesunya pertumbuhan global, perlambatan ekonomi China, dan jatuhnya harga minyak.
Sebelumnya, pemerintah Singapura memperkirakan laju ekonomi akan tumbuh sebesar 1 hingga 1,5% pada 2016. Ini menempatkan pertumbuhan ekonomi di jalur kinerja terlemah sejak 2009, saat produksi domestik bruto (PDB) mengalami kontraksi 0,6 %..
Lee mengungkapkan Komite pemerintah bidang ekonomi masa depan akan memberikan rekomendasi terhadap strategi jangka panjang untuk menggenjot pertumbuhan. “Disampaikan beberapa pekan kedepan,” katanya.
Asal tahu saja, angka pemutusan tenaga kerja (PHK) di Singapura pada semester pertama 2016 mencapai 9.510, atau tertinggi sejak 2009. Tingkat pengangguran 2,1 % pada kuartal ketiga.
Pemerintah Singapura berencana akan merilis perkiraan sebelumnya untuk PDB pada kuartal IV dan seluruh di 2016 pada 3 Januari 2017.
Pemerintah akan merilis perkiraan sebelumnya untuk PDB pada kuartal keempat dan seluruh 2.016 pada 3 Januari.