Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Miliarder Elon Musk memperingatkan Twitter Inc bahwa ia mungkin akan meninggalkan rencana akuisisi senilai US$ 44 miliar jika perusahaan gagal memberikan data tentang spam dan akun palsu yang dicarinya.
Ini bukan pertama kalinya Musk secara terbuka menegaskan rencana akuisisi Twitter mungkin tidak terjadi. Namun peringatan yang diberikan pada Senin (6/6), yang disampaikan dalam surat dari pengacara Musk kepada Chief Legal Officer Twitter, Vijaya Gadde, menandai eskalasi.
Dalam surat tersebut, Musk menuduh Twitter melakukan "pelanggaran material" terhadap kewajiban dari rencana kesepakatan akuisisi itu.
Ancaman Musk untuk membatalkan kesepakatan itu bertepatan dengan jatuhnya banyak saham sektor teknologi, termasuk saham pembuat mobil listrik yang dipimpin Musk, Tesla Inc. Saham teknologi tertekan di tengah kekhawatiran atas perlambatan ekonomi dan suku bunga yang lebih tinggi dalam menghadapi inflasi yang mengamuk.
Baca Juga: Berbeda dengan Pernyataan Terdahulu, Musk Kini Sebut Tesla Akan Tambah Pekerja
Pada perdagangan awal pekan ini, saham Twitter anjlok 1,5% ke US$ 39,57 per saham. Ini jadi diskon besar untuk harga kesepakatan akuisisi yang dilakukan Musk di level US$ 52,20.
Kini investor bertaruh, Musk akan meyakinkan Twitter untuk menyetujui harga kesepakatan yang lebih rendah atau membatalkan rencana akuisisi tersebut.
Dalam surat ke Twitter, pengacara Musk mengulangi permintaannya untuk perincian tentang akun bot dan mengatakan bahwa dia memiliki semua hak untuk menghentikan akuisisi karena perusahaan tersebut melakukan "pelanggaran material yang jelas" terhadap kewajibannya dengan tidak memberikan informasi kepada Musk.
Twitter menanggapi bahwa pihaknya berencana untuk menegakkan penyelesaian kesepakatan dengan persyaratan yang disepakati.
"Twitter telah dan akan terus bekerja sama berbagi informasi dengan Musk untuk menyelesaikan transaksi sesuai dengan ketentuan perjanjian merger," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, Musk selalu menegaskan bahwa salah satu prioritasnya mengakuisisi Twitter adalah menghapus akun bot spam dari platform media sosial tersebut.