kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eropa setujui penundaan Bexit dengan syarat


Rabu, 10 April 2019 / 19:45 WIB
Eropa setujui penundaan Bexit dengan syarat


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Uni Eropa akan menyetujui penundaan Brexit yang kedua kalinya. Namun, perpanjangan waktu tersebut diterima dengan persyaratan. Hal itu tertuang dalam draf pernyataan yang dikeluarkan para pemimpin UE.

Perdana Menteri Theresa May sebelumnya terbang ke Berlin dan Paris meminta Angela Merkel dan Emmanuel Macron untuk mengizinkannya penundaan keluar dari blok Uni Eropa (Bexit) hingga 30 Juni dari semula yang harusnya jatuh tempo pada Jumat (12/4) pekan ini.

Inggris masih bisa keluar tanpa kesepakatan apabila pimpinan UE menolak mengabulkan penundaan kedua. Oleh karena itu, May saat masih membujuk kelompok oposisi di dalam negeri serta pemimpin UE.

Belum jelas apakah Merkel dan Macron setuju dengan Mei. Namun, dalam draf kesimpulan yang dibacakan dalam pertemuan tinggkat tinggi yang akan digelar Uni Eropa. Draf yang didapat Reuters tersebut mengatakan Inggris akan diberikan penundaan lagi pada kondisi tertentu.

Para pemimpin UE dijadwalkan akan melakukan pertemuan emergenci pada Rabu (10/4) malam di Brussels untuk mempertimbangkan permintaan itu. Perpanjangan membutuhkan persetujuan dari seluruh 27 petinggi anggota UE.

"Inggris Raya akan memfasilitasi pencapaian tugas-tugas Perhimpunan dan menahan diri dari tindakan apa pun yang dapat membahayakan pencapaian tujuan-tujuan Perhimpunan," tulis draf tersebut seperti dikutip Reuters, Rabu 910/4).

Detlef Seif, wakil juru bicara UE untuk kelompok parlementer Merkel menilai perpanjangan waktu sementara itu tidak akan menghasilkan banyak hal. "Tidak ada keinginan untuk kembali ke Dewan Eropa baru setiap enam minggu untuk memutuskan apakah akan memperpanjang ekstensi." lanjutnya.

Sementara di ibu kota Eropa ada keletihan dan kesal dengan proses perceraian dengan Inggris yang berliku setelah 46 tahun keanggotaan. "Orang-orang lelah dan muak dengan keragu-raguan Inggris, tetapi apa yang harus dilakukan? Kami tidak akan menjadi orang yang mendorong Inggris dari tepi jurang." Kata seorang diplomat Uni Eropa.

Pejabat UE lainnya yang terlibat dengan Brexit mengatakan tidak ada kekuatan Eropa yang menginginkan kekacauan dengan menginginkan Inggris keluar tanpa kesepakatan. Pasalnya, itu akan berdampak pasar keuangan dan ekonomi Uni Eropa yang bernilai US$ 16 triliun.




TERBARU

[X]
×