CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.364.000   21.000   0,90%
  • USD/IDR 16.757   28,00   0,17%
  • IDX 8.420   13,34   0,16%
  • KOMPAS100 1.164   -0,44   -0,04%
  • LQ45 848   -0,95   -0,11%
  • ISSI 294   0,44   0,15%
  • IDX30 442   -0,63   -0,14%
  • IDXHIDIV20 514   -0,01   0,00%
  • IDX80 131   0,01   0,01%
  • IDXV30 135   -0,15   -0,11%
  • IDXQ30 142   -0,01   -0,01%

Filipina Geger! Presiden Ferdinand Marcos Jr Dituduh Gunakan Narkoba


Kamis, 20 November 2025 / 18:39 WIB
Filipina Geger! Presiden Ferdinand Marcos Jr Dituduh Gunakan Narkoba
ILUSTRASI. Geger! Kakak Presiden Filipina, Imee Marcos, ungkap dugaan penyalahgunaan narkoba. Simak bantahan Istana dan implikasi politiknya. (Photo by Artur Widak/NurPhoto via Reuters)


Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - MANILA. Sebuah badai politik meletus di Filipina setelah Senator Imee Marcos, saudara perempuan Presiden Ferdinand Marcos Jr, secara terbuka menuduh sang presiden menggunakan narkoba. Kantor Presiden segera membantah tuduhan tersebut sebagai tidak berdasar.

Berbicara dalam sebuah unjuk rasa besar di Manila pada Senin malam, Imee Marcos mengatakan bahwa saudara laki-lakinya telah mengonsumsi narkoba sejak mereka kecil dan bahwa kebiasaan tersebut semakin memburuk setelah menikah dengan First Lady Marie Louise Araneta Marcos.

Senator yang dikenal dekat dengan mantan presiden Rodrigo Duterte itu menuduh kecanduan kokain sebagai penyebab "banjir korupsi, hilangnya arah, keputusan yang salah, serta absennya akuntabilitas dan keadilan" di bawah pemerintahan Marcos Jr.

“Sejak Bongbong dan saya masih kecil, keluarga sudah tahu tentang dirinya,” ujar Imee Marcos, merujuk pada presiden dengan nama panggilannya.

“Dulu ayah kami masih ada, jadi belum menjadi beban saya. Seiring bertambahnya usia, masalah itu makin mengkhawatirkan. Saya tahu dia memakai narkoba,” tambahnya.

Baca Juga: Filipina Dihantam Topan Super Fung-wong: 2 Tewas, Jutaan Mengungsi

Aksi tersebut digelar oleh sebuah kelompok gereja berpengaruh untuk memprotes dugaan skandal korupsi proyek pengendalian banjir yang melibatkan sejumlah anggota parlemen dan pejabat tinggi pemerintah.

Imee menyerukan agar presiden mencari pengobatan untuk “membersihkan tubuhnya dari narkoba,” seraya menambahkan bahwa ia tidak sanggup kehilangan saudaranya.

Istana Presiden Bantah: “Tidak Berdasar”

Claire Castro, Wakil Sekretaris Komunikasi Presiden, menolak tuduhan tersebut dan menyebutnya “tanpa dasar”. Ia juga mengisyaratkan bahwa pernyataan Imee mungkin dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian dari penyelidikan terhadap sekutu-sekutu sang senator yang terseret dalam skandal korupsi.

“Senator Imee, kami berharap Anda patriotik dan membantu penyelidikan yang sedang dilakukan presiden. Jangan membela mereka yang korup,” katanya.

Tuduhan Lama, Ketegangan Baru

Ini bukan pertama kalinya Marcos Jr menghadapi tuduhan penyalahgunaan narkoba. Pada 2021, saat masih menjadi calon presiden, juru bicaranya menunjukkan hasil tes dari rumah sakit swasta dan laboratorium kepolisian nasional yang menyatakan ia negatif kokain dan metamfetamin.

Sandro Marcos, putra presiden sekaligus Ketua Mayoritas DPR, mengecam tajam tuduhan bibinya itu.

Baca Juga: Ekonomi Filipina Tumbuh 4% pada Kuartal III, Melambat ke Level Terendah dalam 4 Tahun

“Menyebarkan kebohongan yang berbahaya dan tidak bertanggung jawab. Ini menyakitkan dan bertujuan merusak pemerintah,” ujarnya dalam pernyataan resmi.

Bayang-Bayang Duterte

Tuduhan terbaru ini muncul setahun setelah Rodrigo Duterte juga menuduh Marcos Jr sebagai pengguna narkoba, yang kemudian dibalas oleh presiden.

Duterte, 80 tahun, saat ini ditahan oleh International Criminal Court (ICC) setelah dijatuhi dakwaan atas kejahatan terhadap kemanusiaan terkait “perang melawan narkoba” yang menewaskan sedikitnya 76 orang.

Ia membantah melakukan pelanggaran dan menyebut penahanannya sebagai hasil rekayasa politik pemerintahan Marcos Jr.

Putranya, Paolo Duterte, anggota DPR dari Davao City, mendesak presiden melakukan tes narkoba berbasis sampel rambut untuk transparansi publik.

Selanjutnya: Penyaluran Bansos Sudah Capai Rp 147,2 Triliun, 98,6% dari Target

Menarik Dibaca: WINGS Group dan Alfamart Hadirkan Akses Kesehatan untuk 20 Ribu Ibu dan Anak




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×