kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.090.000   -8.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.630   72,00   0,43%
  • IDX 8.051   42,68   0,53%
  • KOMPAS100 1.123   6,98   0,62%
  • LQ45 810   0,68   0,08%
  • ISSI 279   2,38   0,86%
  • IDX30 423   1,81   0,43%
  • IDXHIDIV20 485   2,83   0,59%
  • IDX80 123   0,38   0,31%
  • IDXV30 132   0,38   0,29%
  • IDXQ30 135   0,57   0,43%

Ford Hitung Ulang Proyeksi Kinerja, Tarif Trump Berdampak US$ 1,5 miliar di 2025


Selasa, 06 Mei 2025 / 08:03 WIB
Ford Hitung Ulang Proyeksi Kinerja, Tarif Trump Berdampak US$ 1,5 miliar di 2025
ILUSTRASI. Aksi Ford Ranger Raptor dalam uji kendara di Sentul, Bogor (23/2/2025).


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ford Motor Co. menangguhkan panduan keuangan setahun penuhnya. Manajemen mengatakan tarif otomotif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan berdampak buruk pada laba. Ford akan menjadi salah satu dari para pesaing di sektor otomotif yang tersengat oleh kebijakan perdagangan global yang tidak stabil. 

Produsen mobil tersebut memperkirakan bea masuk akan mengurangi laba sebelum bunga dan pajak yang disesuaikan tahun 2025 sekitar US$ 1,5 miliar secara bersih tahun ini. Total dampak tarif bagi perusahaan sekitar US$ 2,5 miliar. 

Sebesar US$ 1 miliar di antaranya diharapkan perusahaan akan diimbangi melalui tindakan seperti menggunakan apa yang disebut transportasi berikat. "Ini untuk melindungi suku cadang dari pungutan saat melintasi perbatasan internasional, kata Kepala Keuangan Sherry House seperti dikutip Bloomberg, Selasa (6/5). 

Manajemen menjelaskan sejumlah poin hingga harus menarik perkiraan kinerja sebelumnya sebesar US$ 8,5 miliar dalam Ebit yang disesuaikan tahun ini. Itu sudah termasuk potensi "gangguan rantai pasokan di seluruh industri" yang terkait dengan bea masuk Trump dan risiko bahwa pungutan dapat meningkat di masa mendatang. 

Baca Juga: Ford RMA Indonesia Resmikan Dealer Baru di Medan & Luncurkan Next-Gen Ford Everest

Saham Ford turun 2,4% dalam perdagangan pada hari Senin (5/5). Saham tersebut telah naik sekitar 3,8% tahun ini hingga penutupan hari Jumat, lebih baik dari penurunan 3,3% oleh Indeks S&P 500. 

Perusahaan ini berencana untuk memberikan prospek terbaru saat melaporkan laba kuartal kedua. Kepala Eksekutif Jim Farley mengakui betapa sulitnya memprediksi dampak akhir tarif terhadap biaya, terutama ketika pemerintahan Trump juga sedang merundingkan kembali kesepakatan perdagangan, termasuk perjanjian antara AS, Kanada, dan Meksiko. "Ini situasi yang cukup dinamis," kata Farley.

Trump mengatakan tarif 25% yang dikenakan pada kendaraan dan suku cadang impor diperlukan untuk mendatangkan lebih banyak produksi dan lapangan kerja ke AS. Para produsen mobil telah memperingatkan bahwa tarif yang luas dan berkelanjutan akan meningkatkan biaya, membahayakan lapangan kerja, dan berpotensi meningkatkan harga mobil baru yang rata-rata sudah mendekati US$ 50.000 per unit.




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×