Sumber: Reuters | Editor: Dupla Kartini
TOKYO. Produsen elektronik terbesar asal Jepang, Fujitsu Ltd memecat 1.800 pekerja di Inggris. Pemecatan karyawan Fujitsu disebut sebagai bagian transformasi program.
Dalam sebuah pernyataan resmi, Fujitsu mengatakan, PHK yang mencapai 18% angkatan kerja di Inggris tersebut adalah bagian dari program transformasi di seluruh Eropa, Timur Tengah, India dan sebagian Afrika.
Namun, menurut Fujitsu, pemecatan karyawannya tidak terkait dengan pilihan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa. "Fujitsu berkomitmen untuk Inggris dan yakin dalam pertumbuhan lanjutan dari ekonomi Inggris," terang Fujitsu dalam sebuah pernyataannya seperti dilansir Reuters, Selasa (11/10).
Serikat Pekerja mengutuk pemangkasan karyawan tersebut. "Ini merupakan pukulan bagi karyawan pekerja keras yang telah memberikan keuntungan bagi anak usaha Fujitsu Inggris," kata Serikat Buruh bagian IT, Ian Tonks.
Sebelumnya, Pemerintah Jepang menerbitkan laporan 15 halaman tentang peringatan dampak Brexit bagi lembaga dan perusahaan berkantor di Inggris. Laporan ini mencatat hampir setengah dari investasi Jepang ke Uni Eropa pada tahun 2015 mengalir ke Inggris. Plus meminta kejelasan bagaimana negosiasi dengan Uni Eropa akan terungkap.
Sebelumnya, CEO mobil Jepang Nissan bertanya ke Inggris pada bulan lalu. Mereka bertanya janji kompensasi untuk setiap hambatan pajak yang dihasilkan dari keputusan untuk meninggalkan Uni Eropa sebelum berinvestasi lebih lanjut di pabrik di Sunderland, timur laut Inggris.
Pemerintah Inggris mengumumkan pada minggu lalu akan memberikan beberapa petunjuk lebih lanjut untuk usaha yang terkena dampak dari Brexit.