Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Mulai Senin (4/10), Fumio Kishida resmi menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang yang baru menggantikan Yoshihide Suga yang mengundurkan diri di tengah kritik atas tanggapan pandeminya.
Kishida terpilih sebagai Perdana Menteri Jepang oleh Majelis Rendah DPR, yang dianggap tidak lebih dari formalitas karena koalisi yang berkuasa yang dipimpin oleh Partai Demokrat Liberal mengendalikan kedua majelis di DPR.
"Ini adalah titik awal yang sebenarnya. Saya akan maju dengan tekad yang kuat, dengan resolusi yang kuat," ungkap Kishida, seperti dikutip Kyodo.
Kishida akan dilantik dalam sebuah upacara di Istana Kekaisaran pada Senin malam setelah mengumumkan kabinetnya.
Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi dan Menteri Pertahanan Nobuo Kishi kabarnya akan dipertahankan, sementara Shunichi Suzuki akan ditunjuk sebagai menteri keuangan dan Hirokazu Matsuno sebagai kepala sekretaris Kabinet.
Baca Juga: Jepang cabut status darurat Covid-19 secara nasional
Selanjutnya, pemilihan DPR kabarnya akan berlangsung pada 31 Oktober mendatang. Jadwal ini lebih cepat dari perkiraan awal, yakni pada paruh pertama November.
Kishida juga dikabarkan akan membubarkan Majelis Rendah pada 14 Oktober dan memulai masa kampanye untuk pemilihan umum di 19 Oktober.
Melihat waktu pemilihan tersebut, kemungkinan besar Kishida tidak akan bisa hadir dalam KTT G20 yang akan diadakan di Roma, Italia, akhir bulan ini.
Mengatasi Covid-19 hingga menjamin keamanan Indo-Pasifik
Salah satu tugas awal Kishida adalah menekan lonjakan kasus infeksi Covid-19 yang kini mulai melandai di Jepang. Kyodo mencatat, saat ini sekitara 60% populasi Jepang sudah divaksinasi secara penuh.
Kishida akan secara bertahap mencabut pembatasan kegiatan sosial dan bisnis dan membuka kembali perbatasan untuk pelancong asing.
Baca Juga: Jika terpilih jadi PM Jepang, Fumio Kishida bakal perkuat pertahanan negara