kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Gelar Latihan Militer di Dekat Taiwan, China Kirim Peringatan Serius kepada AS


Rabu, 25 Mei 2022 / 15:41 WIB
Gelar Latihan Militer di Dekat Taiwan, China Kirim Peringatan Serius kepada AS
ILUSTRASI. Fregat berpeluru kendali Changzhou dan kapal perusak berpeluru kendali Jinan di bawah Komando Teater Timur PLA China, membentuk formasi di Laut China Timur selama latihan maritim pada 20 Januari 2021. Dok: eng.chinamil.com.cn/foto oleh Fang Sihang.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China mengatakan pada Rabu (25/5), mereka baru-baru ini melakukan latihan militer di sekitar Taiwan sebagai "peringatan serius" terhadap "kolusi" pulau itu dengan Amerika Serikat atau AS, media Pemerintah China melaporkan.

Presiden AS Joe Biden membuat marah China pada Senin (23/5), dengan muncul untuk menandakan perubahan dalam kebijakan AS tentang "ambiguitas strategis" di Taiwan. Dia menyatakan, Amerika Serikat akan terlibat secara militer jika China menyerang Taiwan.

Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengungkapkan, baru-baru ini mereka melakukan patroli dan latihan militer di wilayah udara dan laut di sekitar Taiwan.

Baca Juga: Peringatan China: Siap Bela Taiwan Secara Militer, AS Sedang Bermain Api

"Ini adalah peringatan serius terhadap kolusi baru-baru ini antara Amerika Serikat dan Taiwan," kata juru bicara Komando Teater Timur PLA Shi Yi, menurut laporan televisi Pemerintah China.

"Sangat munafik dan sia-sia bagi Amerika Serikat untuk mengatakan satu hal dan melakukan hal lain tentang masalah Taiwan," ujar dia, seperti dilansir Reuters.

China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, dan Selat Taiwan tetap menjadi titik nyala militer potensial.

Sementara AS mematuhi kebijakan "satu China", hanya mengakui Beijing, telah membuat komitmen di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan "untuk membantu menyediakan sarana bagi Taiwan buat mempertahankan diri".


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×