Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Penyebaran virus corona yang masih menghantui Korea Selatan membuat Bank of Korea (BoK) merevisi ke bawah target pertumbuhan ekonomi tahun 2020. Sebelumnya, BoK memproyeksi pertumbuhan ekonomi Negeri Ginseng kontraksi 0,2% sepanjang tahun ini.
Senin (24/8), Gubernur BoK Lee Ju-yeol dalam pernyataannya di depan parlemen Korea Selatan menjelaskan, prospek ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut cenderung suram.
Baca Juga: Corona di Korea: Tambahan infeksi virus baru turun jadi 266 kasus
"Pada bulan Mei, kami (BoK) proyeksi pertumbuhan ekonomi kontraksi 0,2%. Tetapi kini BoK melihat adanya penurunan tajam pada prospek ekonomi," kata dia saat ditanya anggota parlemen apakah BoK akan pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Korea Selatan jadi kontraksi 1%.
BoK sendiri akan mengadakan pertemuan untuk pengaturan suku bunga dan pengumuman prospek ekonomi selanjutnya pada Kamis (27/8).
Lebih lanjut Lee bilang, penurunan pertumbuhan ekonomi terjadi karena lonjakan infeksi virus corona belakangan ini yang memicu pemerintah untuk kembali menaikkan tingkat jarang sosial di seluruh negeri.
"Ini kemungkinan besar akan berdampak negatif terhadap perekonomian secara signifikan. Hal ini diperlukan untuk menurunkan tajam tampilan pertumbuhan ekonomi," katanya.
Walau sejumlah data terbaru menunjukkan adanya potensi perbaikan, tetapi Lee tetap mengingatkan bahwa peningkatan kasus virus corona bakal menekan ekonomi Korea Selatan secara keseluruhan.
"Tetapi karena kasus virus corona baru-baru ini muncul kembali, pemulihan ekonomi diperkirakan akan tetap lemah, dan ketidakpastian ekonomi semakin meningkat," tambah Lee.
Baca Juga: Kasus corona melonjak, warga Seoul wajib pakai masker saat di dalam ruangan
Ekonomi Korea Selatan berkontraksi 3,3% pada kuartal II dibanding kuartal sebelumnya. Ini menjadi kinerja ekonomi terburuk Korea Selatan dalam lebih dari dua dekade. Penyebab utama datang setelah ekspor Negeri Ginseng jatuh di tengah pandemi Covid-19.
Untuk memperkuat ekonomi yang merosot, BOK memangkas suku bunga pada Mei ke rekor terendah 0,5% setelah memberikan penurunan suku bunga darurat 1,5% pada bulan Maret.