Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Commerzbank, bank komersial terbesar kedua di Jerman, mengumumkan rencana pemangkasan 3.900 pekerjaan domestik sebagai bagian dari strategi ambisiusnya untuk meningkatkan profitabilitas.
Langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi bank dalam menghadapi tekanan dari UniCredit (CRDI.MI), bank asal Italia yang terus berupaya menjajaki potensi merger.
Pemangkasan Pekerjaan dan Rencana Rekrutmen di Luar Negeri
Dalam pengumuman pada Kamis (15/2), Commerzbank menyatakan bahwa pengurangan tenaga kerja akan berlangsung hingga 2028, namun jumlah total posisi penuh waktu tetap stabil di angka 36.700. Hal ini dimungkinkan melalui perekrutan tenaga kerja di luar Jerman, terutama di Polandia dan negara-negara dengan biaya tenaga kerja yang lebih rendah.
Baca Juga: Bank Sentral China Beli Lebih Banyak Emas, Ini Alasannya
CEO Commerzbank, Bettina Orlopp, menyatakan bahwa strategi ini merupakan bagian dari rencana besar untuk mengangkat bank ke tingkat selanjutnya. Bank juga mengalokasikan dana sebesar 700 juta euro (US$730 juta) untuk biaya restrukturisasi pada 2025.
Tanggapan Investor dan Pasar
Langkah ini mendapat respons positif dari para analis. Deutsche Bank menilai target baru Commerzbank sebagai "bullish", sementara RBC menggambarkannya sebagai "ambisius". Saham Commerzbank naik 1,8% pada Kamis sore, melanjutkan tren kenaikan hampir 50% sejak UniCredit pertama kali mengungkapkan ketertarikannya terhadap bank tersebut.
Strategi ini juga disertai dengan peningkatan target keuangan untuk 2027. Commerzbank kini menargetkan laba bersih sebesar 3,8 miliar euro, lebih tinggi dari target sebelumnya sebesar 3,6 miliar euro. Selain itu, bank juga menargetkan rasio biaya terhadap pendapatan turun menjadi 53% pada 2027, dari target awal 54%.
Baca Juga: 5 Aturan Investasi yang Selalu Jadi Pegangan Warren Buffett, Cocok untuk Pemula
Tekanan UniCredit dan Respons Politik Jerman
Keinginan UniCredit untuk mengakuisisi Commerzbank telah menjadi isu panas di kalangan pelaku industri dan politik Jerman. CEO UniCredit, Andrea Orcel, mengejutkan komunitas bisnis Jerman tahun lalu ketika ia mengakuisisi saham besar di Commerzbank dan mulai mendorong diskusi merger.
Namun, perlawanan terhadap langkah UniCredit tetap kuat. Kanselir Jerman Olaf Scholz, manajemen Commerzbank, serta serikat pekerja Verdi menolak gagasan merger dengan UniCredit, yang mereka anggap sebagai strategi "slash and burn" ala Milan yang akan mengancam lebih banyak pekerjaan.
Boris Rhein, Perdana Menteri negara bagian Hesse, tempat markas besar Commerzbank berada, secara terbuka menolak rencana UniCredit dalam sebuah pertemuan elit keuangan Jerman pada Senin lalu. "Tidak ada yang menginginkan apa yang Anda lakukan. Tarik diri Anda!" kata Rhein.
