kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot penjualan, Wal-Mart gandeng Uber & Lyft


Senin, 06 Juni 2016 / 06:10 WIB
Genjot penjualan, Wal-Mart gandeng Uber & Lyft


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

ARKANSAS. Perusahaan ritel terbesar di dunia, Wal-Mart Stores Inc, akan melakukan ujicoba pengiriman produk ke tangan konsumen melalui jasa layanan Uber dan Lyft.

Hal ini dilakukan untuk mensinergikan layanan penjualan online seperti yang ditempuh Amazon.com serta perusahaan e-commerce lainnya. Pelanggan Wal-Mart kelak bisa bebas berbelanja secara online yang akan diantar langsung ke rumah lewat Uber atau pun Lyft, dengan membayar jasa pengiriman sebesar US$ 7–US$ 10.

Michael Bender, Chief Operating Officer (COO) Wal-Mart untuk e-commerce menyatakan ujicoba ini akan dilakukan pertama kali di wilayah Phoenix dengan aplikasi Uber dan di Denver dengan memakai Lyft.

Bender, seperti diberitakan Bloomberg, Sabtu (4/6) mengatakan, program ujicoba ini akan dilaksanakan dalam dua pekan ke depan. Pada bulan Maret lalu, untuk wilayah Miami, Wal-Mart telah menggunakan jasa Deliv bagi pengiriman barang.

Wal-Mart memang tengah beradaptasi dengan tren belanja online agar tetap memperoleh perhatian konsumen. Ini juga yang menjadi tema dalam rapat umum tahunan pemegang saham Wal-Mart, Jumat lalu (3/6).

"Kami akan memulai dari hal yang kecil-kecil dan membiarkan pelanggan membimbing kami atas apa yang mereka inginkan," ujar Bender.

Upaya beradaptasi dengan keinginan konsumen ini, mendapat apresiasi dari para investor. Lihat saja, sejak awal tahun, harga saham Wal-Mart telah naik sebanyak 16%. Salah salah satu pendongkrak kenaikan harga saham tersebut berasal dari kinerja Wal-Mart kuartal I 2016 yang cukup memuaskan.

Pasca pengumuman kinerja kuartal I pertengahan Mei lalu, harga saham Wal-Mart langsung melonjak hingga 9,58%, yang merupakan lonjakan harga tertinggi saham Wal-Mart sejak tahun 2008.

Pada kuartal I 2016, Wal-Mart mencetak pendapatan sebanyak US$ 115,9 miliar. Pendapatan tersebut lebih tinggi dari perkiraan yakni sebesar US$ 113,22 miliar. Adapun laba bersih peritel terbesar di Negeri Paman Sam itu turun menjadi US$ 3,08 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 3,34 miliar.

Penurunan laba bersih ini disebabkan peningkatan upah karyawan yang cukup besar dan penyediaan gudang khusus untuk pesanan barang via online.




TERBARU

[X]
×