kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.104   7,24   0,10%
  • KOMPAS100 1.061   -1,37   -0,13%
  • LQ45 835   -0,87   -0,10%
  • ISSI 215   0,34   0,16%
  • IDX30 426   -0,30   -0,07%
  • IDXHIDIV20 514   0,72   0,14%
  • IDX80 121   -0,16   -0,13%
  • IDXV30 125   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 142   0,02   0,02%

Google dituding menyogok Apple senilai US$ 1 M


Sabtu, 23 Januari 2016 / 09:41 WIB
Google dituding menyogok Apple senilai US$ 1 M


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

SAN FRANCISCO. Persaingan bisnis mesin pencari sepertinya sangat berat. Bahkan, perusahaan sekaliber Google Inc, dikabarkan dengan diam-diam rela merogoh dana besar untuk Apple Inc agar mesin pencari Google tetap ada di bar pencarian iPhone.

Seperti dikutip Bloomberg, fakta ini terungkap dari transkrip pengadilan yang menangani gugatan hak cipta yang dilayangkan Oracle Corp terhadap Google. Oracle menggugat Google sejak tahun 2010 lantaran menggunakan perangkat lunak Java milik Oracle tanpa membayar.

Padahal sistem tersebut digunakan untuk mengembangkan Android yang saat ini menjadi mesin uang bagi Google. Transkrip tersebut menyebutkan, Apple menerima dana sekitar US$ 1 miliar (sekitar Rp 13,9 triliun) pada tahun 2014.

Pengacara Oracle pada sidang Pengadilan Federal, 14 Januari 2016, menyatakan, Google telah sepakat membagi pendapatan (revenue sharing) dengan Apple. Pembagian pendapatan tersebut, menurut informasi yang diterima pengacara Oracle, mencapai 34% total pendapatan.

Tapi tidak dijelaskan lebih rinci mengenai hal ini. Kabar itu sudah berhembus beberapa waktu lalu, namun tak pernah terungkap lantaran Google merahasiakannya.

Pengacara Oracle dalam transkrip itu juga menyebutkan, Google telah mendapat penghasilan mencapai US$ 31 miliar dengan laba sekitar US$ 22 miliar. Penghasilan tersebut berasal dari iklan yang disediakan oleh Google yang tampil pada ponsel Android serta pendapatan dari Google Play.

Informasi yang sangat sensitif ini membuat telinga Google panas. Rabu (20/1), Google meminta pengadilan menutup akses transkrip yang beredar sejak pekan lalu tersebut. Menurut Google, data-data tersebut bukan data keuangan yang bisa diketahui publik.

Jurubicara Oracle menolak mengomentari kebenaran transkrip pengadilan yang bocor tersebut. Oracle menggugat Google hak terkait pelanggaran hak cipta pemrograman Java sejak 2010. Gugatan tersebut berlangsung hingga ke Mahkamah Agung Amerika Serikat.

Kerugian Oracle diperkirakan lebih dari US$ 1 miliar terlebih ada tambahan versi Android yang baru. Data keuangan tersebut diungkap demi menunjukkan bahwa Google menggunakan software Java untuk menuai keuntungan dari sistem Android.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×