Reporter: Dyah Megasari, BBC |
LONDON. Google mengaku telah menghapus 640 video dari YouTube yang diduga mempromosikan terorisme pada 2011. Perusahaan yang identik dengan mesin pencarian ini langsung bertindak setelah menerima komplain dari Kantor Asosiasi Polisi Inggris.
Berita ini tercantum dalam laporan terakhir Transparency yang memperlihatkan permintaan dari otoritas internasional untuk menghilangkan atau memindahkan material.
Google juga mengaku menutup lima akun yang berkaitan dengan tersangka pembuat video. Namun, tak semua permintaan dari suatu negara langsung mendapat anggukan Google. Perusahaan yang dikawal Larry Page ini juga menolak permintaan penghapusan dari sejumlah negara.
Salah satunya adalah Kantor Passport Kanada yang ditolak. Mereka meminta agar sebuah video yang menampilkan warga Kanada membuang air kecil di paspor dan menyiramnya di toilet, dipindahkan.
Google juga tak menuruti permintaan untuk menghilangkan enam video YouTube yang berisi sarkasme terhadap tentara dan politisi senior Pakistan. Permintaan itu datang dari Kementerian Teknologi Informasi Pemerintah Pakistan.
Tetapi Google melakukan tindakan untuk ratusan kasus yang lain, termasuk:
Pertama, permintaan untuk memblokir lebih dari 100 video YouTube di Thailand yang diduga menghina monarki yang merupakan sebuah kejahatan di negara tersebut.
Kedua, menghilangkan video memuat pidato kebencian yang diunggah ke YouTube dari Turki.
Selama ini, Google menerima 461 gugatan yang meliputi 6.989 item. Dan disebutkan telah memenuhi penyelesaian sekitar 68% permintaan. Perusahaan yang terdaftar di bursa Nasdaq ini juga mengaku menerima 546 permintaan informal yang meliputi 4.925 item, dan sudah menyelesaikan 43% kasus.
Analis kebijakan senior Google, Dorothy Chou, mengaku perusahaannya memperhatikan permintaan yang berkaitan dengan pidato politik.