kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hak bebas bea impor dicabut AS, India terapkan tarif balasan ke produk Amerika


Minggu, 16 Juni 2019 / 11:38 WIB
Hak bebas bea impor dicabut AS, India terapkan tarif balasan ke produk Amerika


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -NEW DELHI. India resmi membalas penarikan hak dagang impor produknya dengan menaikkan tarif komoditas asal Amerika Serikat (AS) terhitung Minggu, (16/6). Melansir pemberitaan dari Reuters, India akan menaikkan harga 28 produk impor asal AS seperti buah apel, kacang almond, hingga walnut.

Seperti yang dikutip dari data Kementerian Agraria AS, India selama ini dikenal sebagai pembeli kacang almond AS terbanyak, yakni sebesar US$ 543 juta pada 2018. India juga pembeli apel AS terbanyak kedua dengan gelontoran dana sebesar US$ 156 juta pada 2018.

Sementara AS berkilah, peraturan baru India seputar lokalisasi data dan toko online dianggap berpotensi merugikan perusahaan asal AS seperti Walmart Inc, Amazon.co, hingga Mastercard dan Visa.

Hal ini disusul dengan keputusan Presiden AS, Donald Trump menarik hak bebas bea impor senilai US$ 5,6 miliar yang selama ini dinikmati India sejak 5 Juni 2018. Kesepakatan yang terjalin dalam Generalized System of Preference (GSP) tersebut, sebelumnya mampu melindungi India yang mengalami defisit perdagangan cukup lebar.

Narendra Modi selaku Perdana Menteri India menyebut keputusan Trump akan melukai kepentingan dagang negaranya. Dirinya dikabarkan akan membahas perang tarif ini di sela pertemuan KTT G20 yang akan berlangsung pada 28-29 Juni di Jepang.

Pertimbangan ini sudah dipikirkan India sejak 2018 ini memang memuncak pada keputusan Trump menghilangkan previlese bea tarif yang dinikmati India. Sebelumnya pada 2018, kedua negara juga tersandung permasalahan karena AS menolak membebaskan tarif tinggi untuk baja dan alumunium. India ganti mengancam akan menaikkan pajak komoditas AS sebesar 120%.

Namun keputusan tersebut selalu tertunda karena kedua negara banyak melakukan perundingan dagang. Hal ini dapat dipahami mengingat transaksi bisnis keduanya mencapai US$ 142 miliar pada 2018.

Sekretaris Negara AS, Mike Pompeo yang dijadwalkan terbang ke India bulan ini, mengungkapkan terbuka untuk segala pembicaraan mengenai perang tarif dagang. Sementara itu, Reuters berpendapat keputusan India ke depannya tak hanya menciptakan kerikil baru pada hubungan dagang antara AS dan India, tetapi juga dalam konteks politik dan keamanan nasional.




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×