Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas menguat pada Jumat (3/10/2025) dan bersiap untuk kenaikan mingguan ketujuh berturut-turut, didukung oleh meningkatnya kekhawatiran atas dampak ekonomi dari penutupan (shutdown) pemerintah yang berkepanjangan dan ekspektasi penurunan suku bunga AS.
Mengutip Reuters, harga emas spot naik 0,5% menjadi US$ 3.874,66 per ons troi pada pukul 09:13 ET (13:13 GMT), setelah mencapai rekor tertinggi US$ 3.896,49 pada hari Kamis. Harga telah naik 3,1% sejauh minggu ini.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,8% menjadi US$ 3.899,1 per ons troi.
"Saya pikir semakin lama pemerintah tetap tutup, itu akan menjadi elemen bullish yang stabil bagi pasar emas. Jika mereka secara mengejutkan mencapai kesepakatan akhir pekan untuk membuka kembali pemerintahan, itu mungkin akan menjadi elemen bearish," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.
Baca Juga: Harga Emas Naik ke US$ 3.861, Menuju Penguatan Mingguan Ketujuh
Senat AS akan kembali memberikan suara terkait rencana Demokrat dan Republik yang saling bertentangan untuk mengakhiri shutdown pemerintah yang kini memasuki hari ketiga, meskipun belum ada tanda-tanda bahwa kedua rencana tersebut akan disetujui.
Laporan utama nonfarm payrolls AS, yang semula dijadwalkan rilis pada hari Jumat, telah ditunda, sehingga investor harus bergantung pada indikator alternatif yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang mendingin dan mempertahankan ekspektasi penurunan suku bunga yang akan segera terjadi.
Investor memperkirakan probabilitas penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin sebesar 98% pada bulan Oktober dan probabilitas penurunan serupa sebesar 90% pada bulan Desember, menurut perangkat FedWatch CME Group.
Baca Juga: Harga Emas Dekati Rekor Baru, Saham Pertambangan Emas Bergerak Variatif Jumat (3/10)
Emas, yang sering digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian, tumbuh subur dalam lingkungan suku bunga rendah dan telah meningkat lebih dari 47% sepanjang tahun ini.
UBS dalam sebuah catatan mengatakan pihaknya memperkirakan emas akan naik ke US$ 4.200 per ons troi dalam beberapa bulan mendatang karena biaya peluang memegang emas menurun akibat penurunan suku bunga riil di AS, sementara ekspektasi pelemahan dolar AS yang lebih luas merupakan pendorong lain bagi emas.