kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Anjlok Lebih Dari 2%, Tertekan Potensi Penguncian Lebih Luas di China


Rabu, 04 Mei 2022 / 06:20 WIB
Harga Minyak Anjlok Lebih Dari 2%, Tertekan Potensi Penguncian Lebih Luas di China
ILUSTRASI. Harga minyak kembali berfluktuasi dan ditutup melemah hingga 2%


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah ambles lebih dari 2% pada perdagangan Selasa karena kekhawatiran permintaan yang berasal dari penguncian Covid-19 yang berkepanjangan di China melebihi prospek embargo Eropa terhadap minyak mentah Rusia.

Selasa (3/5), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2022 turun US$ 2,61  atau 2,4% dan ditutup di level US$ 104,97 per barel.

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2022 ditutup melemah US$ 2,76 atau 2,6% menjadi US$ 102,41 per barel.

Tekanan harga minyak datang setelah Beijing melakukan pengujian Covid-19 ke penduduk secara massal untuk mencegah penguncian yang serupa dengan yang dilakukan Shanghai selama sebulan terakhir.

Sejumlah restoran di ibu kota China tersebut ditutup untuk makan di tempat. Di saat yang sama beberapa blok apartemen ditutup rapat setelah penyebaran Covid-19.

"Ada kekhawatiran nyata tentang apakah permintaan China, yang merupakan faktor besar dalam permintaan global, akan tetap kuat pada 2022," kata Gary Cunningham, Direktur Tradition Energy.

Baca Juga: Harga Minyak Turun Akibat Potensi Penguncian di Beijing

Walau koreksi, harga minyak dianggap tetap tinggi, dengan minyak mentah Brent sempat mencapai US$ 139 per barel pada bulan Maret, untuk tertinggi sejak 2008. Itu terjadi setelah invasi Rusia ke Ukraina memperburuk kekhawatiran pasokan yang sudah mendorong reli.

Uni Eropa sedang mengerjakan sanksi putaran keenam terhadap Rusia, dengan para pejabat mengatakan bahwa Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen diperkirakan, menjelaskan rencananya pada hari Rabu, termasuk larangan impor minyak Rusia pada akhir tahun ini.

Phil Flynn, Analis Price Futures mengatakan, pergerakan harga minyak kemungkinan tetap fluktuatif karena para pedagang mempertimbangkan dampak penguncian China terhadap sanksi minyak negara Barat dan menjelang pertemuan Federal Reserve AS pada hari Rabu.

"Kami memiliki pasar yang terus berubah dan bereaksi dari headline ke headline dalam kisaran perdagangan yang sangat berombak," kata Flynn.

Yang juga menjadi fokus adalah putaran terbaru laporan inventaris dan pasokan AS. Sembilan analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan persediaan minyak mentah turun rata-rata 800.000 barel pekan lalu.

Kelompok industri American Petroleum Institute (API) akan mengeluarkan laporan inventarisnya pada pukul 16:30 EDT (atau 20.30 GMT), diikuti oleh angka pemerintah pada hari Rabu.




TERBARU

[X]
×