Sumber: GSM Arena | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam era teknologi yang semakin berkembang, industri semikonduktor memainkan peran krusial dalam inovasi. Baru-baru ini, TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company) mengungkapkan bahwa beberapa chip yang mereka produksi telah ditemukan dalam produk Huawei.
Penemuan ini menarik perhatian global, terutama karena Huawei telah dikenakan sanksi oleh pemerintah AS.
Temuan Chipset TSMC di Produk Huawei
Menurut laporan dari Bloomberg, TSMC mengonfirmasi bahwa chip mereka telah digunakan oleh Huawei untuk mendukung server AI (Artificial Intelligence).
Meskipun TSMC menyatakan bahwa mereka adalah perusahaan yang mematuhi hukum dan berkomitmen untuk mengikuti semua peraturan, termasuk kontrol ekspor, situasi ini mengungkap kompleksitas dalam rantai pasokan teknologi.
Baca Juga: TSMC Memutus Hubungan Klien yang Diam-diam Menyalurkan Chip ke Huawei
Klien Pihak Ketiga
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa klien pihak ketiga yang tidak disebutkan namanya telah menyediakan chipset kepada Huawei. Ini menimbulkan pertanyaan mengenai apakah klien tersebut bertindak atas nama Huawei atau tidak.
Sementara informasi ini menyatakan bahwa chipset TSMC membantu dalam pengembangan model kecerdasan buatan Huawei, ketidakpastian mengenai identitas klien menambah lapisan kompleksitas pada situasi ini.
Investigasi oleh Pemerintah AS
Beberapa hari sebelum penemuan ini, Bureau of Industry and Security di Departemen Perdagangan AS memulai investigasi terkait dugaan pelanggaran kontrol ekspor. Investigasi ini menunjukkan betapa ketatnya pengawasan terhadap hubungan bisnis yang melibatkan Huawei dan pemasok semikonduktor.
Hal ini menempatkan TSMC dalam posisi yang sulit, di mana reputasi mereka dapat terpengaruh oleh hubungan tersebut.
Baca Juga: Resmi Berpisah dengan Android, Huawei Meluncurkan HarmonyOS NEXT
Pernyataan TSMC dan Huawei
Dalam respons terhadap situasi ini, TSMC mengeluarkan pernyataan tegas yang menyatakan bahwa mereka adalah "perusahaan yang mematuhi hukum".
Sementara itu, Huawei mengklaim bahwa mereka belum memperoleh chip TSMC sejak perusahaan tersebut terdaftar dalam daftar hitam oleh Departemen Perdagangan AS pada tahun 2020.
Pernyataan ini menyoroti ketegangan yang ada antara kedua perusahaan, serta tantangan yang dihadapi Huawei dalam mengakses teknologi yang dibutuhkan.
Strategi Huawei dalam Menghadapi Sanksi
Saat ini, Huawei menggunakan chip 7nm yang diproduksi oleh SMIC (Semiconductor Manufacturing International Corporation). Namun, kemampuan SMIC untuk memproduksi SoC (System on Chip) dalam jumlah besar dipertanyakan oleh pejabat AS.
Baca Juga: Asus ROG Phone 9 Meluncur 19 November 2024, Ini Keunggulannya
Meskipun demikian, Huawei berhasil mengumpulkan stok chipset TSMC yang diproduksi pada tahun 2019, seperti Kirin 910. Ini menunjukkan kemampuan Huawei untuk bertahan dalam menghadapi tantangan yang ada di industri.