Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. International Data Corporation (IDC) mengungkapkan pengiriman ponsel pintar atau smartphone China di kuartal I tahun ini dapat menurun lebih dari 30% dari periode yang sama tahun lalu.
Pasar ponsel pintar terbesar di dunia dapat mengalami apa yang disebut "efek Black Swan" pada paruh pertama tahun kalender karena wabah corona virus baru yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di China.
Baca Juga: Dampak corona, Bank Dunia: Pemerintah harus segera alihkan pasar ekspor dari China
"Wabah corona virus berdampak pada musim belanja Tahun Baru Imlek pada akhir Januari dan juga diperkirakan memiliki efek buruk pada bulan-bulan berikutnya," kata IDC dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNBC.
IDC menambahkan, wabah virus juga akan menciptakan ketidakpastian dalam rencana peluncuran produk, rantai pasokan, dan saluran distribusi, dalam jangka menengah dan panjang.
Sementara, perusahaan riset Canalys awal bulan ini memperkirakan pengiriman ponsel pintar China bisa turun sebanyak 50% antara tiga bulan terakhir tahun 2019 dan tiga bulan pertama tahun 2020.
"Vendor teknologi cenderung menghentikan kegiatan pemasaran karena mereka tidak mungkin mengalihkan perhatian ke peluncuran produk baru, seperti perangkat 5G," kata Canalys dalam laporan 3 Februari.
Baca Juga: Respons Menkes terkait tudingan peneliti Harvard soal virus corona di Indonesia
“Ini akan memakan waktu bagi vendor untuk mengubah roadmap peluncuran produk mereka di China, yang kemungkinan akan mengurangi pengiriman 5G pada tahun 2020,” tambahnya.
5G mengacu pada generasi kelima dari internet seluler berkecepatan tinggi yang bertujuan untuk memberikan kecepatan data yang lebih cepat dan lebih banyak bandwidth untuk membawa tingkat lalu lintas web yang terus meningkat.
