kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Imbauan Presiden Korsel: Pemimpin AS-Korut harus bertemu lagi sebelum pemilu Amerika


Rabu, 01 Juli 2020 / 14:43 WIB
Imbauan Presiden Korsel: Pemimpin AS-Korut harus bertemu lagi sebelum pemilu Amerika
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. REUTERS/Kevin Lamarque


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengimbau, Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un harus bertemu lagi sebelum pemilihan presiden AS pada November mendatang. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat Seoul kepada wartawan, Rabu (1/7/2020).

Trump dan Kim bertemu untuk pertama kalinya pada tahun 2018 di Singapura. Pertemuan itu meningkatkan harapan dihasilkannya kesepakatan untuk membuat Pyongyang menghentikan program senjata nuklirnya. Namun KTT kedua mereka, pada 2019 di Vietnam, berantakan ketika Trump menolak tawaran Kim untuk mencabut beberapa sanksi ekonomi dengan balasan untuk membongkar fasilitas nuklir utama Korea Utara.

Melansir Reuters, Moon membuat pernyataan selama konferensi video dengan Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada hari Selasa, mengatakan pertemuan KTT lain antara Trump dan Kim akan membantu melanjutkan negosiasi nuklir yang macet, kata seorang pejabat di kantor Moon kepada wartawan.

Baca Juga: Rumor: Kim Jong Un habiskan uang jutaan dollar dari penyelundupan narkotika & senjata

"Saya percaya ada kebutuhan bagi Korea Utara dan Amerika Serikat untuk mencoba dialog sekali lagi sebelum pemilihan presiden AS," kata pejabat itu mengutip Moon.

"Masalah program nuklir dan sanksi pada akhirnya harus diselesaikan melalui perundingan Korea Utara-AS."

Menurut pejabat tersebut, Pemerintahan Moon telah menyampaikan pandangan seperti itu kepada Washington dan para pejabat di sana tengah melakukan upaya terkait hal tersebut.

Baca Juga: Korea Utara ancam AS dengan perang senjata nuklir

Pernyataan Moon datang beberapa hari setelah Wakil Menteri Luar Negeri AS Stephen Biegun, yang memimpin negosiasi tingkat kerja dengan Korea Utara, mengatakan masih ada waktu bagi kedua belah pihak untuk berunding kembali dan "membuat kemajuan besar".

Biegun, bagaimanapun juga melihat pertemuan tatap muka akan sulit dilakukan sebelum pemilihan November. Alasannya, pandemi virus corona telah menghapus kalender diplomatik dunia.

Baca Juga: Kim Jong Un tunda rencana aksi militer terhadap Korea Selatan

"Saya pikir kemungkinan besar pertemuan antara kedua negara saat ini sebelum pemilihan AS sulit dilakukan, karena kita melihat banyak acara dibatalkan di seluruh dunia," kata Biegun dalam sebuah seminar virtual yang diselenggarakan oleh Forum Brussel Marshall Jerman, Senin.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×