kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kim Jong Un tunda rencana aksi militer terhadap Korea Selatan


Rabu, 24 Juni 2020 / 05:47 WIB
Kim Jong Un tunda rencana aksi militer terhadap Korea Selatan
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kantor berita resmi KCNA melaporkan pada hari Rabu (24/6/2020), pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah memimpin pertemuan Komisi Militer Pusat partai yang berkuasa dan memutuskan untuk menunda rencana aksi militer terhadap Korea Selatan.

Mengutip Reuters, pertemuan itu juga membahas dokumen-dokumen yang menggariskan langkah-langkah yang ditujukan untuk semakin memperkuat pencegah perang negara itu.

Ketegangan politik antara dua Korea meningkat atas rencana oleh kelompok-kelompok di Selatan yang menerbangkan selebaran propaganda ke Utara. Menurut Pyongyang, kejadian itu melanggar kesepakatan antara keduanya yang bertujuan mencegah konfrontasi militer.

Baca Juga: Respons propaganda Korea Utara, Korea Selatan siapkan aksi militer

Dalam beberapa pekan terakhir, Korea Utara telah meledakkan kantor penghubung bersama di sisi perbatasannya. Langkah itu dinilai sebagai aksi untuk menyatakan diakhirinya dialog dengan Korea Selatan. Korut juga mengancam akan melaksanakan aksi militer.

Adik Kim Jong Un, yakni Kim Yo Jong, memperingatkan akan tindakan pembalasan pada pekan lalu terhadap Korea Selatan yang dapat melibatkan militer, tanpa menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Kim Jong Un disebut pernah menertawakan Donal Trump

Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) kemudian mengatakan telah mempelajari "rencana aksi" untuk memasuki kembali zona yang telah didemiliterisasi di bawah pakta antar-Korea dan "mengubah garis depan menjadi benteng."

Sumber militer mengatakan kepada Reuters, pada Selasa (23/6/2020), militer Korea Utara terlihat memasang pengeras suara di dekat zona demiliterisasi (DMZ). Sistem seperti itu diturunkan setelah kedua Korea menandatangani perjanjian pada 2018 untuk menghentikan "semua tindakan bermusuhan."



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×