Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dana Moneter Internasional alias IMF mengatakan, langkah El Salvador menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah menimbulkan sejumlah masalah ekonomi dan hukum.
El Salvador menjadi negara pertama di dunia yang mengadopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, dengan Presiden Nayib Bukele menggembar-gemborkan penggunaan kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia itu.
Sebab, Bukele menilai, potensi Bitcoin bisa membantu orang-orang El Salvador yang tinggal di luar negeri untuk mengirim uang ke tanah air.
Baca Juga: Belum terbendung, harga Bitcoin terus menanjak menuju US$ 40.000
"Adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah menimbulkan sejumlah masalah ekonomi makro, keuangan, dan hukum yang memerlukan analisis yang sangat hati-hati," kata Gerry Rice, juru bicara IMF, Kamis (10/6).
"Kami mengikuti perkembangan dengan cermat, dan kami akan melanjutkan konsultasi kami dengan pihak berwenang," ujarnya, seperti dikutip Reuters.
Menurut Rice, IMF akan bertemu dengan Bukele untuk membahas Undang-Undang Bitcoin. El Salvador sedang berdiskusi dengan IMF untuk mencari pinjaman program senilai hampir US$ 1 miliar.
Hukum El Salvador berarti Bitcoin akan memiliki pijakan yang sama dengan dollar, yang menjadi mata uang resminya 20 tahun yang lalu.