Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HONG KONG. Indeks manufaktur China secara tidak terduga tertekan ke level terendah dalam 15 bulan terakhir. Data yang dirilis oleh Caixin Media and Markit Economics menunjukkan, data awal Purchasing Managers' Index (PMI) China pada Juli berada di level 48,2. Angka tersebut turun dari bulan sebelumnya yang berada di level 49,4.
Caixin PMI sebelumnya dikenal dengan HSBC PMI.
Sementara, hasil survei Bloomberg menunjukkan kenaikan PMI ke level 49,7. Angka indeks yang berada di bawah level 50 mengindikasikan adanya kontraksi.
Indeks manufaktur Negeri Panda yang lemah ini secara tidak langsung memperjelas dibutuhkannya sokongan berupa kebijakan lebih jauh dari pemerintah terhadap ekonomi China. Apalagi, beberapa waktu terakhir, ekonomi China mencatatkan perlambatan.
Outlook ekonomi China pada kuartal dua pun semakin buram. Tak ayal, pemerintah harus lebih giat lagi menggeber strategi sehingga bisa mencapai target pertumbuhan yang dicanangkan Perdana Menteri Li Keqiang untuk tahun ini yaitu 7%.
"Sangat sulit mengatakan bahwa penurunan ekonomi China sudah mencapai dasar. Masih terlalu awal untuk mengatakan hal itu. Harus dilihat dulu apakah dampak dari kebijakan pro-pertumbuhan China positif atau sebaliknya," papar Zhu Haibin, Chief China Economist JPMorgan Chase & Co.
Sekadar tambahan informasi, Produk Domestik Bruto China naik 7% pada tiga bulan yang berakhir Juni dibanding tahun sebelumnya.