Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India bersiap mengajukan proposal senilai US$ 3 miliar-US$ 4 miliar untuk ladang gas Farzad B milik Iran, setelah pemerintah Iran mengurangi ruang lingkup proyek. Proposal ini akan diajukan pekan depan di New Delhi.
Mengutip Reuters, Kamis (5/4), hubungan antara kedua negara yang telah lama memiliki hubungan perdagangan yang mendalam, mengalami ketegangan tahun lalu setelah Iran mencari investor lain pengembangan ladang gas miliknya dan laporan media menyatakan bahwa Teheran akan memberikannya kepada Gazprom Rusia.
Sebagai pembalasan, India mengarahkan perusahaan penyulingan minyak milik negara untuk memotong impor minyak dari Iran.
Untuk memperbaiki hubungan dengan India, Iran telah menawarkan diskon lebih tinggi pada penjualan minyak, selain setuju untuk mempertimbangkan permintaan India untuk saham di bidang produksi. Sebagai imbalannya, India telah setuju untuk meningkatkan impor minyak dari Iran.
Sebelumnya, pada pertemuan di New Delhi Februari lalu, Iran mengurangi ruang lingkup rencana pengembangan untuk ladang gas Farzad B dan meminta India untuk mengajukan proposal yang direvisi.
Kedua negara telah berusaha mempersempit perbedaan atas hak pengembangan Farzad B sejak penemuannya oleh perusahaan India yang dipimpin oleh ONGC Videsh, badan investasi asing dari Oil and Natural Gas Corp, pada tahun 2008 silam.
Perusahaan India berharap mendapatkan hak untuk mengembangkan aset tersebut karena India merupakan salah satu dari segelintir negara yang tetap berhubungan erat dengan Iran selama bertahun-tahun, meski dunia internasional memberikan sanksi terhadap Iran atas program nuklirnya.
Persyaratan baru membatasi perusahaan India hanya untuk produksi gas dan pengembangan lapangan. Meskipun tawaran resmi belum dibuat, namun sumber Reuters mengatakan, tawaran baru akan berkisar antara US$ 3 miliar-US$ 4 miliar dan tidak akan termasuk pemrosesan gas dan pengembangan proyek-proyek hilir.
Ladang gas Farzad B diperkirakan memiliki cadangan gas alam sebesar 22 triliun kaki kubik (tcf), dari jumlah tersebut 16 tcf dianggap dapat diekstraksi.
India dan Iran akan membahas rencana pengembangan yang telah direvisi untuk lapangan pekan depan, selama kunjungan Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh ke New Delhi.