kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

India jajaki penerapan tarif impor komponen smartphone


Minggu, 01 April 2018 / 18:46 WIB
India jajaki penerapan tarif impor komponen smartphone
ILUSTRASI. Ponsel Android One


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. India sedang menjajaki penerapan tarif baru untuk impor komponen smartphone, menurut dua sumber pemerintah. Rencana ini merupakan bagian dari serangkaian langkah yang ditujukan untuk meningkatkan manufaktur domestik di pasar smartphone terbesar kedua di dunia.

Mengutip Reuters, Sabtu (31/3), Kementerian Elektronika dan Teknologi Informasi India telah membuat proposal untuk memungut tarif 10% atas impor papan sirkuit tercetak atau printed circuit boards (PCBs).

PCB adalah tempat untuk komponen utama seperti prosesor, memori dan set chip nirkabel yang merupakan jantung dari perangkat elektronik.

Nilai PCB ini sekitar setengah biaya dari sebuah smartphone. Saat ini, sebagian besar produsen smartphone India, mengimpor PCB dan kemudian merakitnya di pabrik lokal.

Jika kementerian keuangan India memuluskan rekomendasi tentang tarif ini, maka pelaksanaanya dapat dikenakan dalam hitungan hari, sehingga membuat impor PCB lebih mahal dan mendorong pemain untuk memproduksi komponen PCB secara lokal.

Langkah ini, jika diterapkan, akan menjadi langkah terbaru dalam program produksi bertahap Perdana Menteri India Narendra Modi (PMP), rencana yang diluncurkan pada tahun 2016 untuk meningkatkan penambahan nilai lokal setiap tahun di ruang produksi smartphone.

Sekitar 134 juta smartphone terjual di India tahun lalu, yang pasar terbesar kedua dunia setelah China. Modi berharap dapat mengubah India menjadi pusat manufaktur global dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan dan menciptakan puluhan juta pekerjaan baru.

"India memiliki rencana untuk meningkatkan tarif untuk semua komponen sedikit demi sedikit, yang akan secara bertahap mampu membuat industri manufaktur India memproduksinya secara lokal," kata Tarun Pathak, Direktur Counterpoint.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×