/2018/04/25/344677007.jpg "India Pertimbangkan untuk Memiliki Bank yang Lebih Besar, Merger Jadi Salah Satu Opsi")
Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - MUMBAI. Menteri Keuangan India mengungkapkan, India membutuhkan lebih banyak bank besar dan berbagai upaya sedang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, termasuk kemungkinan mengkonsolidasikan beberapa bank milik negara.
Mengutip Reuters, Kamis (6/11/2025), India memiliki 12 bank milik negara, yang secara total memiliki aset sebesar 171 triliun rupee (US$ 1,95 triliun) per Maret, mewakili 55% dari sektor perbankan nasional.
Reuters bulan lalu melaporkan, Pemerintah India pada tahun 2020 mengkonsolidasikan 27 bank menjadi 12 bank untuk membentuk entitas yang lebih besar. Pemerintah juga mempertimbangkan untuk mengizinkan investasi asing yang lebih tinggi pada Lembaga kredit milik negara.
"India membutuhkan banyak bank besar kelas dunia, dan untuk itu kami harus berdiskusi dengan Bank Sentral India dan bank-bank, serta melihat bagaimana mereka akan melanjutkannya," ujar Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman.
Baca Juga: India Berencana Naikkan Batas Investasi Asing di Bank Milik Negara Jadi 49%
Pemerintah juga akan membahas gagasan membangun bank yang lebih besar dengan RBI, ujarnya.
Menteri Sitharaman menanggapi pertanyaan apakah pemerintah sedang membahas konsolidasi bank lebih lanjut dan batasan investasi asing yang lebih tinggi untuk bank-bank sektor publik.
"Jadi, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum saya menyetujuinya. Pekerjaan telah dimulai dan kami sedang berdiskusi dengan RBI dan bank-bank," ujarnya.
Sitharaman mengatakan konsolidasi bank-bank sektor publik yang ada juga dapat menjadi salah satu cara untuk menciptakan bank yang lebih besar.
Baca Juga: India Siap Pangkas Pembelian Minyak Rusia, Usai Sanksi AS
"Tetapi Anda membutuhkan ekosistem yang memungkinkan lebih banyak bank beroperasi untuk tumbuh, dan lingkungan tersebut sudah mapan di India, tetapi saya membutuhkannya agar sedikit lebih dinamis... beberapa pekerjaan sedang dilakukan untuk itu," ujarnya.
