kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.321.000   -16.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.675   65,00   0,39%
  • IDX 8.274   121,80   1,49%
  • KOMPAS100 1.150   20,83   1,85%
  • LQ45 828   21,81   2,70%
  • ISSI 292   3,80   1,32%
  • IDX30 433   11,22   2,66%
  • IDXHIDIV20 495   13,50   2,81%
  • IDX80 128   2,92   2,34%
  • IDXV30 137   2,82   2,10%
  • IDXQ30 138   3,59   2,67%

India Siap Pangkas Pembelian Minyak Rusia, Usai Sanksi AS


Kamis, 23 Oktober 2025 / 14:09 WIB
India Siap Pangkas Pembelian Minyak Rusia, Usai Sanksi AS
ILUSTRASI. Perusahaan penyuling India siap untuk mengurangi impor minyak Rusia secara tajam menyusul sanksi baru AS terhadap dua perusahaan Rusia, Rosneft dan Lukoil.Sumber Foto : ril.com


Sumber: Reuters | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI.  Perusahaan penyuling India siap untuk mengurangi impor minyak Rusia secara tajam menyusul sanksi baru AS terhadap dua perusahaan Rusia, Rosneft dan Lukoil.

Selama ini, India telah menjadi pembeli terbesar minyak mentah minyak mentah Rusia setelah invasi Moskow pada tahun 2022 ke Ukraina. India mengimpor minyak Rusia sekitar 1,7 juta barel per hari.

Langkah India ini menjadi penghalang pembicaraan dagang yang berkepanjangan dengan AS. Setengah dari 50 tarif atas barang-barang India adalah sebagai pembalasan atas pembelian tersebut.

Reliance Industries, perusahaan swasta pembeli minyak mentah Rusia terbesar di India, berencana untuk mengurangi atau menghentikan sepenuhnya impor minyak Rusia.

"Kalibrasi ulang impor minyak Rusia sedang berlangsung dan Reliance akan sepenuhnya selaras dengan pedoman Pemerintah India," kata seorang juru bicara Reliance dalam menanggapi pertanyaan tentang apakah perusahaan berencana untuk memotong impor minyak mentahnya dari Rusia.

Baca Juga: AS Berlakukan Sanksi Terhadap Perusahaan Minyak Rusia Risneft dan Lukoil

Reliance yang mengoperasikan kompleks penyulingan terbesar di Jamnagar di negara bagian Gujarat Barat, disebut memiliki kesepakatan jangka panjang untuk membeli hampir 500.000 barel per hari minyak mentah dari perusahaan minyak minyak utama Rusia, Rosneft. Penyulingan ini juga membeli minyak Rusia dari Nayara Energy, yang pemegang saham terbesarnya adalah Rosneft.

Sayangnya, Kementerian Perminyakan India tidak segera menanggapi permintaan permintaan komentar.

Penyuling negara India juga sedang meninjau dokumen perdagangan minyak Rusia mereka untuk memastikan tidak ada pasokan yang akan datang langsung dari Rosneft dan Lukoil setelah AS menjatuhkan sanksi terhadap kedua perusahaan minyak tersebut

Presiden Trump pada hari Rabu memberlakukan sanksi terkait Ukraina terhadap Rusia untuk pertama kalinya dalam masa jabatannya yang kedua. Ia menargetkan Lukoil dan Rosneft sebagai bentuk frustrasinya terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: India–AS Akhiri Kebuntuan Dagang: AS Pangkas Tarif, India Kurangi Impor Minyak Rusia

Kementerian Keuangan AS telah memberikan waktu kepada perusahaan-perusahaan itu hingga 21 November untuk mengakhiri transaksi mereka dengan produsen minyak Rusia,

"Akan ada pemangkasan besar-besaran. Kami tidak mengantisipasi hal itu akan terjadi ke nol dengan segera karena akan ada beberapa barel yang masuk ke sebelum tenggat waktu, kata seorang sumber kilang.

Penyuling negara termasuk Indian Oil Corp, Bharat Petroleum Corp, Hindustan Petroleum Corp dan Kilang dan Petrokimia Mangalore, sedang meninjau bill of lading untuk minyak mentah Rusia yang tiba setelah 21 November 2025. Ini untuk memastikan bahwa minyak itu tidak datang langsung dari Rosneft atau Lukoil.

Selanjutnya: Kejar Target Maret 2026, Pemerintah Rapat Percepatan Pembiayaan Kopdes di Kemenkeu

Menarik Dibaca: Tips Mengurangi Stres dan Burnout untuk Pekerja Kantoran Masa Kini




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×