kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.310.000   -177.000   -7,12%
  • USD/IDR 16.605   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.153   -85,53   -1,04%
  • KOMPAS100 1.129   -15,68   -1,37%
  • LQ45 806   -13,59   -1,66%
  • ISSI 288   -1,98   -0,68%
  • IDX30 422   -6,44   -1,50%
  • IDXHIDIV20 481   -5,50   -1,13%
  • IDX80 125   -1,86   -1,47%
  • IDXV30 134   -0,30   -0,22%
  • IDXQ30 134   -1,81   -1,33%

India–AS Akhiri Kebuntuan Dagang: AS Pangkas Tarif, India Kurangi Impor Minyak Rusia


Rabu, 22 Oktober 2025 / 19:02 WIB
India–AS Akhiri Kebuntuan Dagang: AS Pangkas Tarif, India Kurangi Impor Minyak Rusia
ILUSTRASI. Hubungan dagang antara India dan Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan perkembangan positif setelah beberapa tahun mengalami kebuntuan.. REUTERS/Al Drago


Sumber: Financial Express | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hubungan dagang antara India dan Amerika Serikat (AS) kembali menunjukkan perkembangan positif setelah beberapa tahun mengalami kebuntuan.

Menurut laporan Mint, kedua negara dikabarkan hampir mencapai kesepakatan perdagangan yang mencakup sektor energi dan pertanian, dengan kemungkinan besar diumumkan pada KTT ASEAN bulan ini.

AS Siap Pangkas Tarif Impor dari India

Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, AS dikabarkan akan menurunkan tarif impor terhadap produk India dari 50% menjadi sekitar 15–16%. Langkah ini merupakan bagian dari kompromi setelah India sepakat untuk mengurangi ketergantungannya pada minyak mentah asal Rusia.

Baca Juga: Donald Trump: PM India Modi Sepakat Batasi Pembelian Minyak Rusia

Sebelumnya, Washington sempat menjatuhkan tarif tambahan 25% terhadap barang-barang India sebagai bentuk sanksi atas pembelian minyak Rusia, yang menurut AS secara tidak langsung membantu pendanaan perang Rusia di Ukraina.

India Akan Longgarkan Impor Jagung dan Soymeal dari AS

Dalam perundingan yang sedang berlangsung, India juga berencana untuk melonggarkan pembatasan impor jagung dan soymeal non-transgenik (non-GMO) dari AS. Langkah ini diambil guna memenuhi meningkatnya permintaan dalam negeri untuk bahan pakan ternak, produk susu, dan bahan baku etanol.

“Pembicaraan juga mencakup kemungkinan izin impor soymeal non-GMO untuk konsumsi manusia maupun hewan. Namun, belum ada kejelasan soal penurunan tarif produk susu, termasuk keju premium, yang menjadi salah satu tuntutan utama pihak AS,” tulis Mint mengutip sumber terkait.

Saat ini, India hanya memperbolehkan impor sekitar 0,5 juta ton jagung per tahun di bawah kuota terbatas. Pemerintah sebelumnya enggan membuka sektor pertanian secara luas karena khawatir lonjakan impor dapat menekan harga hasil pertanian lokal.

Sikap India soal Minyak Rusia

Laporan Mint menyebutkan bahwa meski India bersedia mengurangi ketergantungan terhadap minyak Rusia, tidak akan ada pengumuman resmi terkait hal tersebut.

Baca Juga: Impor Minyak India Meningkat, Didorong Pemulihan Aktivitas Ekonomi dan Diskon Rusia

Pemerintah India dikabarkan akan memberikan arahan informal kepada perusahaan minyak pelat merah untuk memperluas sumber pasokan minyak mentah, termasuk dari Amerika Serikat.

Menurut data perdagangan terbaru, Rusia masih memasok sekitar 34% dari total impor minyak mentah India, sementara AS menyumbang sekitar 10% dari kebutuhan minyak dan gas negara itu.

Komentar Trump dan Modi

Presiden AS Donald Trump mengonfirmasi bahwa ia telah berbicara dengan Perdana Menteri India Narendra Modi pada Selasa lalu. Dalam keterangannya di Gedung Putih, Trump menyebut pembicaraan tersebut berfokus pada perdagangan dan energi, termasuk janji Modi untuk membatasi pembelian minyak dari Rusia.

“Dia (Modi) tidak akan membeli banyak minyak dari Rusia. Dia ingin perang itu segera berakhir sama seperti saya,” ujar Trump kepada wartawan di Oval Office.

Sementara itu, Modi melalui unggahannya di platform X membenarkan adanya panggilan telepon tersebut namun tidak mengungkapkan rincian pembicaraan.

“Terima kasih, Presiden Trump, atas panggilan telepon dan ucapan selamat Diwali yang hangat,” tulis Modi. “Semoga kedua demokrasi besar kita terus menerangi dunia dengan harapan dan berdiri bersama melawan terorisme dalam segala bentuknya.”

Prospek Perdagangan India–AS

Data dari Kementerian Perdagangan India menunjukkan nilai perdagangan bilateral India–AS mencapai US$71,41 miliar pada semester pertama tahun fiskal 2025–2026, meningkat 11,8% secara tahunan (YoY). Ekspor India ke AS naik sekitar 13,4% dalam periode yang sama.

Pemerintah India menargetkan finalisasi perjanjian dagang pada November 2025, setelah beberapa kali melewati tenggat waktu sebelumnya.

Jika tercapai, kesepakatan ini akan menandai pemulihan hubungan dagang strategis antara dua ekonomi demokrasi terbesar di dunia, dengan potensi memperkuat rantai pasok global dan kerja sama energi lintas benua.

Selanjutnya: Rupiah Menguat Tipis Usai RDG BI, Ini Sentimen yang Mempengaruhinya Rabu (22/10)

Menarik Dibaca: Hujan Sangat Lebat di Provinsi Berikut, Simak Peringatan Dini Cuaca Besok (23/10)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×