kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.741   19,00   0,11%
  • IDX 8.270   28,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.153   3,28   0,28%
  • LQ45 843   1,40   0,17%
  • ISSI 286   0,21   0,07%
  • IDX30 443   2,05   0,46%
  • IDXHIDIV20 510   -1,34   -0,26%
  • IDX80 130   0,44   0,34%
  • IDXV30 136   -0,63   -0,46%
  • IDXQ30 141   0,39   0,28%

Inflasi Filipina yang Terkendali Buka Peluang Pemangkasan Suku Bunga pada Desember


Rabu, 05 November 2025 / 11:13 WIB
Inflasi Filipina yang Terkendali Buka Peluang Pemangkasan Suku Bunga pada Desember
ILUSTRASI. peso mata uang Filipina: Laju inflasi Filipina tetap berada di bawah target bank sentral untuk bulan kedelapan berturut-turut pada Oktober 2025.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - MANILA. Laju inflasi Filipina tetap berada di bawah target bank sentral untuk bulan kedelapan berturut-turut pada Oktober 2025.

Memberi ruang bagi Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) untuk kembali menurunkan suku bunga bulan depan guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

Data dari Biro Statistik Filipina menunjukkan inflasi tahunan bertahan di 1,7% pada Oktober, tidak berubah dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan harga pangan dan transportasi yang melambat mengimbangi kenaikan pada biaya utilitas, pakaian, dan alas kaki.

Baca Juga: Rapper Malaysia Namewee Ditahan: Kasus Pembunuhan Influencer Taiwan

Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan median 1,8% dalam jajak pendapat Reuters, dan masih di bawah target inflasi BSP sebesar 2,0%–4,0%.

Menurut catatan Goldman Sachs Research, data inflasi Oktober membuka peluang bagi pelonggaran moneter lebih lanjut pada Desember.

“Kami tetap memperkirakan BSP akan memangkas suku bunga kebijakan sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember 2025, menurunkan suku bunga terminal menjadi 4,50%,” tulis laporan tersebut, Rabu (5/11/2025).

Inflasi yang terkendali memungkinkan BSP memangkas suku bunga acuan untuk keempat kalinya berturut-turut pada Oktober.

Baca Juga: Taiwan Protes Penambahan Syarat oleh China untuk Kehadiran di KTT APEC 2026

Gubernur BSP Eli Remolona sebelumnya menyatakan, pemangkasan suku bunga tambahan masih memungkinkan pada rapat kebijakan terakhir tahun ini di Desember dan tidak menutup kemungkinan pelonggaran lebih lanjut tahun depan, berbeda dengan panduan sebelumnya bahwa siklus pemangkasan sudah mendekati akhir.

Jika komponen pangan dan energi yang bergejolak dikecualikan, inflasi inti turun menjadi 2,5% pada Oktober dari 2,6% pada bulan sebelumnya.

Kontributor utama penurunan inflasi pangan adalah turunnya harga beras sebesar 17% secara tahunan, setelah penurunan 16,9% pada September.

Pemerintah Filipina memperpanjang larangan impor beras hingga akhir tahun untuk melindungi petani dari dampak masuknya beras impor murah.

Baca Juga: Jonathan Bailey, Bintang Film Wicked, Dinobatkan Sebagai Sexiest Man Alive 2025

Dalam pernyataannya, BSP mengatakan risiko terhadap prospek inflasi terbatas, seiring dengan stabilnya harga komoditas global.

Namun, bank sentral menilai prospek pertumbuhan ekonomi domestik melemah, sebagian akibat penurunan kepercayaan dunia usaha terhadap belanja infrastruktur publik.

“Ke depan, Dewan Moneter akan terus meninjau informasi terbaru dan menilai kembali dampak kebijakan moneter sebelumnya dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi yang terus berkembang serta implikasinya terhadap inflasi dan pertumbuhan,” ujar BSP.

Data produk domestik bruto (PDB) kuartal III akan dirilis pada Jumat (7/11).

Para ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan ekonomi Filipina tumbuh 5,2% secara tahunan, melambat dari pertumbuhan 5,5% pada kuartal sebelumnya.

Selanjutnya: BBNI Bukukan Laba Rp 15,1 Triliun di Kuartal III-2025, Didukung Ekspansi Digital

Menarik Dibaca: Cicilan KPR Berat? Ini Cara Take Over KPR untuk Angsuran Optimal




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×