kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.429.000   20.000   1,42%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Inflasi Konsumen AS Turun Pada Juni


Kamis, 11 Juli 2024 / 20:41 WIB
Inflasi Konsumen AS Turun Pada Juni
ILUSTRASI. Inflasi Amerika Serikat (AS) turun secara tak terduga pada Juni 2024 REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Indeks harga konsumen atau inflasi Amerika Serikat (AS) turun secara tak terduga pada Juni 2024 dan kenaikan inflasi AS secara tahunan merupakan yang terkecil dalam setahun. Hal ini memperkuat pandangan bahwa tren disinflasi kembali ke jalurnya, sehingga waktu penurunan suku bunga Federal Reserve diperkirakan akan semakin dekat.

Mengutip Reuters, Kamis (11/7), data Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS menyebutkan inflasi turun 0,1% pada Juni, setelah tak berubah pada Mei. 

Inflasi yang melandai dalam dua bulan berturut-turut dapat membantu meningkatkan keyakinan di antara para pejabat di bank sentral AS bahwa inflasi sedang mereda.

Secara tahunan, inflasi CPI pada Juni naik 3,0%, lebih rendah dari Mei yang sebesar 3,3%.

Baca Juga: Update Data Klaim Pengangguran AS, Turun di Luar Perkiraan

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan CPI naik 0,1% dan naik 3,1% secara tahunan.

Kenaikan harga konsumen tahunan telah melambat dari puncaknya sebesar 9,1% pada bulan Juni 2022. CPI berjalan jauh di depan langkah-langkah yang dilakukan oleh The Fed untuk mewujudkan target inflasi sebesar 2%. 

Indeks harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) keduanya meningkat 2,6% di bulan Mei.

Laporan CPI menyusul berita minggu lalu bahwa tingkat pengangguran naik ke level tertinggi dalam 2,5 tahun sebesar 4,1% di bulan Juni dari 4,0% di bulan Mei.

Pertumbuhan ekonomi juga melambat sebagai respons terhadap kenaikan suku bunga bank sentral yang besar pada tahun 2022 dan 2023, dengan perkiraan produk domestik bruto (PDB) kuartal kedua mendekati tingkat tahunan sebesar 1,8%.

Gubernur The Fed Jerome Powell telah mengakui tren peningkatan tekanan harga baru-baru ini, namun mengatakan kepada anggota parlemen minggu ini bahwa ia belum siap untuk menyatakan bahwa inflasi telah reda dan bahwa lebih banyak data yang baik akan memperkuat alasan penurunan suku bunga.

Pasar tenaga kerja yang melemah dan perekonomian yang melambat telah membuat pasar keuangan dan sebagian besar ekonom memperkirakan The Fed akan memulai siklus pelonggaran kebijakannya pada bulan September.

Baca Juga: Bank Negara Malaysia Pertahankan Suku Bunga, Pemangkasan Subsidi Picu Risiko Inflasi

Bank sentral telah mempertahankan suku bunga acuan overnight pada kisaran 5,25%-5,50% sejak Juli lalu. Pemerintah telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 525 basis poin sejak tahun 2022.

Tidak termasuk komponen pangan dan energi yang mudah berubah, CPI naik 0,1% di bulan Juni setelah naik 0,2% di bulan Mei.

Dalam 12 bulan hingga Juni, CPI inti meningkat 3,3% setelah naik 3,4% di bulan Mei.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×