kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Moody’s: Tarif 50% Trump Bisa Ganjal Ambisi Manufaktur India


Jumat, 08 Agustus 2025 / 11:30 WIB
Moody’s: Tarif 50% Trump Bisa Ganjal Ambisi Manufaktur India
ILUSTRASI. FILE PHOTO - An employee works inside a plant of General Motors India Ltd. at Halol, east of the western Indian city of Ahmedabad August 28, 2009. REUTERS/Amit Dave/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Moody’s Ratings memperingatkan tarif impor 50% yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump terhadap produk India dapat menghambat ambisi Negeri Bollywood mengembangkan sektor manufaktur.

Trump pada Rabu (6/8/2025) menambah tarif 25% atas barang India, sehingga total menjadi 50%, dengan alasan New Delhi tetap mengimpor minyak Rusia.

Baca Juga: Trump Naikkan Tarif Impor Barang India 25%, Hubungan Dagang AS-India Memanas

Moody’s menilai kebijakan ini berisiko membalik sebagian capaian India dalam menarik investasi global, sekaligus menekan pertumbuhan dan memicu inflasi.

Pemangkasan impor minyak Rusia untuk menghindari tarif penalti juga dinilai akan mempersulit India mendapatkan pasokan alternatif dalam jumlah memadai.

Ketidakpastian perdagangan global akibat tarif AS turut memicu aksi jual investor asing.

Baca Juga: Hubungan dengan AS Memanas, PM India Bakal Kunjungi China Setelah 7 Tahun

Investor portofolio asing tercatat melepas saham India senilai US$900 juta pada Agustus, setelah mencatat arus keluar US$2 miliar pada Juli.

Indeks Nifty 50 dan Sensex anjlok 2,9% pada Juli dan terkoreksi 0,7% sepanjang Agustus.


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×