Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/NEW DELHI. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan tarif tambahan sebesar 25% atas barang-barang asal India pada Rabu (6/8/2025).
Kebijakan ini diambil sebagai respons atas keputusan India yang terus mengimpor minyak dari Rusia, yang dinilai sebagai bentuk pembangkangan terhadap sanksi Barat.
Langkah ini secara drastis memperburuk hubungan antara dua negara yang sebelumnya menjalani negosiasi dagang, namun kini menemui jalan buntu.
Baca Juga: Korea Selatan Catat Surplus Transaksi Berjalan Tertinggi Sepanjang Sejarah pada Juni
Tarif baru ini akan berlaku mulai 21 hari setelah 7 Agustus, dan akan membuat bea masuk atas beberapa produk ekspor India naik hingga 50%, salah satu tarif tertinggi yang dikenakan terhadap mitra dagang AS mana pun.
Perintah eksekutif Trump tidak menyebutkan China negara lain yang juga mengimpor minyak Rusia, namun Trump mengatakan bahwa kemungkinan tarif serupa terhadap China bisa diumumkan sewaktu-waktu.
“Mungkin saja... saya belum bisa pastikan,” kata Trump kepada wartawan. “Kita sudah lakukan pada India. Kita mungkin akan melakukannya juga ke beberapa negara lain. Salah satunya bisa jadi China.”
Baca Juga: Hubungan dengan AS Memanas, PM India Bakal Kunjungi China Setelah 7 Tahun
Pukulan Berat bagi Ekspor India
Analis menyebut kebijakan ini sebagai titik terendah dalam hubungan AS-India sejak Trump kembali menjabat pada Januari lalu.
AS merupakan pasar ekspor terbesar bagi India, dengan total ekspor mencapai hampir US$87 miliar pada 2024.
Kebijakan ini dikhawatirkan akan memukul sektor andalan ekspor India seperti tekstil, alas kaki, perhiasan, dan batu mulia.
Keputusan ini juga menjadi kontras tajam dibandingkan hubungan hangat Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi saat bertemu pada Februari lalu.
Sejak itu, Trump secara terbuka menyebut ekonomi India sebagai “mati”, hambatan dagangnya “menjengkelkan”, serta menuduh India mengambil untung dari minyak murah Rusia sembari mengabaikan korban jiwa di Ukraina akibat invasi Rusia selama 3,5 tahun terakhir.
Baca Juga: Apple Investasi Baru US$100 Miliar di AS, Trump: Mereka Pulang Kampung
Respons Keras India
Kementerian Luar Negeri India menyebut langkah AS sebagai “sangat disayangkan” dan menekankan bahwa banyak negara lain juga mengimpor minyak Rusia demi kepentingan ekonomi nasional mereka.
“India akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasionalnya,” tegas pernyataan resmi, seraya menambahkan bahwa keputusan pembelian minyak ditentukan oleh dinamika pasar dan kebutuhan energi 1,4 miliar penduduk India.
Langkah Trump ini muncul menjelang kunjungan Modi ke China, yang pertama kali dalam lebih dari tujuh tahun, memunculkan spekulasi pergeseran aliansi India saat hubungan dengan AS memburuk.
Baca Juga: Trump Ancam Kenakan Tarif Baru ke China Terkait Impor Minyak Rusia