kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -17.000   -0,89%
  • USD/IDR 16.509   79,00   0,48%
  • IDX 7.484   -65,55   -0,87%
  • KOMPAS100 1.049   -9,43   -0,89%
  • LQ45 790   -7,68   -0,96%
  • ISSI 254   -1,44   -0,57%
  • IDX30 409   -4,26   -1,03%
  • IDXHIDIV20 466   -6,75   -1,43%
  • IDX80 119   -1,00   -0,84%
  • IDXV30 122   -1,55   -1,25%
  • IDXQ30 130   -1,12   -0,86%

Trump Umumkan Tarif 25% untuk India dan Denda Tambahan karena Beli Minyak Rusia


Kamis, 31 Juli 2025 / 08:45 WIB
Trump Umumkan Tarif 25% untuk India dan Denda Tambahan karena Beli Minyak Rusia
ILUSTRASI. Amerika Serikat akan mengenakan tarif 25% untuk barang-barang dari India, ditambah pajak impor tambahan karena pembelian minyak Rusia oleh India. REUTERS/Eduardo Munoz


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Amerika Serikat akan mengenakan tarif 25% untuk barang-barang dari India, ditambah pajak impor tambahan karena pembelian minyak Rusia oleh India. 

Demikian ditegaskan oleh Presiden AS Donald Trump pada Rabu (30/7/2025).

"India adalah teman kita. Tetapi tarifnya untuk produk-produk AS terlalu tinggi," kata Trump di platform Truth Social-nya.

Mengutip AP, Trump menambahkan bahwa India membeli peralatan militer dan minyak dari Rusia, yang memungkinkan perang Moskow di Ukraina. Akibatnya, Trump bakal mengenakan "denda" tambahan mulai Jumat sebagai bagian dari peluncuran tarif revisi pemerintahannya untuk beberapa negara.

Trump mengatakan kepada wartawan pada hari Rabu bahwa kedua negara masih berada di tengah negosiasi perdagangan meskipun tarif dijadwalkan akan dimulai dalam beberapa hari.

"Kami sedang berbicara dengan India sekarang," kata presiden. "Kita lihat saja nanti."

Pemerintah India mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka sedang mempelajari implikasi dari pengumuman tarif Trump.

India dan AS telah terlibat dalam negosiasi untuk mencapai perjanjian perdagangan bilateral yang "adil, seimbang, dan saling menguntungkan" selama beberapa bulan terakhir, dan New Delhi tetap berkomitmen pada tujuan tersebut. Demikian pernyataan Kementerian Perdagangan India.

Baca Juga: India Bersiap Hadapi Tarif AS yang Lebih Tinggi, Skenario Terburuk hingga 25%

Reaksi ekonom India

Mengutip Reuters, berikut beberapa reaksi dari ekonom India terkait tarif Trump:

  • MADHAVI ARORA, EKONOM, EMKAY GLOBAL

"Meskipun negosiasi tampaknya telah menemui jalan buntu, kami rasa perundingan kesepakatan dagang antara kedua negara belum berakhir. Kami melihatnya lebih dari sudut pandang geopolitik daripada ekonomi semata, dan melihat kedua belah pihak berupaya keras untuk mencapai kesepakatan, meskipun persamaan kekuatan mungkin sedikit berubah menguntungkan AS."

  • RANEN BANERJEE, PARTNER OF ECONOMIC ADVISORY, PWC INDIA

"Tarif yang lebih tinggi untuk India dibandingkan dengan negara-negara pesaingnya, untuk ekspor ke AS, akan menjadi tantangan. Namun, harapannya adalah bahwa kesepakatan dagang kemungkinan akan segera dirampungkan sehingga periode penerapan tarif yang lebih tinggi ini bisa berlangsung singkat."

Baca Juga: Bukan India atau China, Inilah Negara yang Jadi Pembeli Utama Minyak Rusia pada Juni

  • NILESH SHAH, MD KOTAK MAHINDRA AMC

"Meskipun kebijakan AS tidak dapat diprediksi, pasar mengharapkan kesepakatan tarif akan berhasil karena kepentingan strategis jangka panjang AS-India selaras. Pasar akan mengharapkan perdagangan 'TACO' jika akal sehat menang. Tiongkok menentang sanksi AS/PBB atas minyak Iran, perdagangan Myanmar dan Rusia, serta dukungan Korea Utara. Ukuran dan daya saing ekonomi memiliki keunggulan tersendiri."

Selanjutnya: Unilever (UNVR) Cetak Laba Rp 2,15 Triliun di Semester I-2025, Turun 12,61%

Menarik Dibaca: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham Pilihan dari BRI Danareksa Hari Ini (31/7)




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×