kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inflasi Meroket Mendekati 79%, Ini Penyebab Gonjang Ganjing Ekonomi Turki


Selasa, 05 Juli 2022 / 09:01 WIB
Inflasi Meroket Mendekati 79%, Ini Penyebab Gonjang Ganjing Ekonomi Turki
ILUSTRASI. tingkat inflasi tahunan Turki melonjak ke level tertinggi 24 tahun sebesar 78,62% pada Juni. Presidential Press Office/Handout via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Data Badan Statistik Turki mengumumkan, tingkat inflasi tahunan Turki melonjak ke level tertinggi 24 tahun sebesar 78,62% pada Juni. Hal ini didorong oleh dampak perang Ukraina, melonjaknya harga komoditas dan pelemahan nilai lira sejak krisis Desember.

Melansir Reuters, tingkat inflasi Turki telah melonjak sejak musim gugur lalu ketika lira merosot setelah bank sentral secara bertahap memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 500 basis poin menjadi 14%, dalam siklus pelonggaran yang diupayakan oleh Presiden Tayyip Erdogan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Angka terbaru menunjukkan harga konsumen naik 4,95% pada bulan Juni, dibandingkan dengan perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 5,38%. Secara tahunan, inflasi harga konsumen diperkirakan 78,35%.

Menurut data Institut Statistik Turki, inflasi harga konsumen Juni didorong oleh harga transportasi yang melonjak 123,37%, dan harga makanan dan minuman non-alkohol yang melonjak 93,93%.

Itu adalah angka inflasi tahunan tertinggi sejak September 1998, ketika inflasi tahunan mencapai 80,4% dan Turki sedang berjuang untuk mengakhiri satu dekade inflasi yang sangat tinggi. 

Baca Juga: Inflasi Jadi Momok Menakutkan di Kawasan Asia, Termasuk Indonesia

Apa yang menyebabkan ekonomi Turki limbung?

Salah satu faktor yang menyebabkan ekonomi limbung adalah kebijakan yang dijalankan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Mengutip Indian Express, biasanya, investor dan pihak berkepentingan lain melihat kebijakan bank sentral suatu negara untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan menetapkan suku bunga. 

Akan tetapi, Erdogan telah berulang kali menunjukkan bahwa jika para gubernur bank sentral dan menteri keuangan Turki tidak melakukan apa yang dia inginkan, dia akan menyingkirkan mereka. Erdogan diketahui telah memecat menteri keuangan sebanyak tiga kali dalam dua tahun.

Strategi pro-pertumbuhan agresif Erdogan telah berhasil untuknya sebelumnya. Sejak dia mulai memerintah Turki pada tahun 2003, dia telah melakukan proyek infrastruktur yang mahal, merayu investor asing dan mendorong bisnis dan konsumen untuk berutang. Ekonomi Turki pun mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Baca Juga: Inflasi di Indonesia pada Juni 2022 Jadi yang Tertinggi, Ini Penjelasan BFK Kemenkeu

“Turki dianggap sebagai keajaiban ekonomi selama dekade pertama pemerintahan Erdogan, kata Kadri Tastan, seorang rekan senior di German Marshall Fund yang berbasis di Brussels. 




TERBARU

[X]
×