kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Ini penyebab harga batubara global terus catatkan rekor baru


Kamis, 03 Juni 2021 / 07:40 WIB
Ini penyebab harga batubara global terus catatkan rekor baru


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga batubara global kembali menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atawa lebih dari lima tahun di awal bulan ini. Sentimen yang mengerek harga emas hitam ini datang dari pembatasan produksi batubara di China. 

Mengutip Bloomberg, Rabu (2/6), harga batubara di ICE Newcastle kontrak Juli 2021 naik 0,65% berada di US$ 116 per metrik ton. Level harga tersebut jadi yang tertinggi lebih dari lima tahun lalu. Sementara, dalam sepekan harga batubara sudah melesat 8,41%. 

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, kenaikan harga batubara yang signifikan ini terjadi karena aksi spekulasi pelaku pasar dalam merespon pengurangan produksi di China.

"Pemerintah China mengurangi produksi batubara dalam negeri hampir 50%," jelas dia, kemarin.  

Mengutip Reuters, produksi batubara China turun ke level terendah sejak Juli 2020 di periode April. Di periode tersebut, China hanya menghasilkan 322,22 juta ton batubara, turun 1,8% dari periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Malaysia, India dan Australia lakukan lockdown, begini prospek saham komoditas

Pembatasan produksi batubara di China ini membuat pasokan batubara global menurun. Sementara, permintaan batubara sedang meningkat di tengah aktivitas industri China yang meningkat.

"Ekonomi China tumbuh 18,3% di kuartal I-2021 dan aktivitas produksi industrial China membutuhkan pasokan batubara dalam jumlah besar," kata Ibrhaim. 

Selain itu, harga batubara melonjak tinggi karena sumber energi di China 80% masih menggunakan pembangkit listrik tenaga uap. Ibrahim juga mengatakan permintaan batubara naik jelang memasuki musim panas. 

Ibrahim memproyeksikan harga batubara masih berpotensi terus naik ke level US$ 120 per metrik ton. Jika level ini sudah tertembus, harga batubara berpotensi terkoreksi. Hingga akhir tahun, Ibrahim memproyeksikan harga batubara kembali menurun ke level US$ 109 per metrik ton. 

Selanjutnya: Supply-demand diprediksi terganggu akibat lockdown, begini prospek saham komoditas



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×