Reporter: Dyah Megasari, BBC |
ROMA. Senat Italia masih terkunci pada pusaran perdebatan rencana penghematan negara untuk menghindari bailout. Langkah-langkah yang kemungkinan besar disetujui tersebut bakal membukakan jalan bagi Perdana Menteri Silvio Berlusconi untuk mengundurkan diri sebagai orang nomor satu di zona ekonomi terbesar ketiga kawasan Uni Eropa.
Sebuah pemerintahan teknokrat yang diprediksi akan di jalankan mantan komisaris Uni Eropa yaitu Mario Monti masih terus didiskusikan dan belum mencapai mufakat.
Pemimpin Italia terlihat putus asa menghadapi masalah finansial yang dihadapi negaranya. Monti, yang merupakan seorang ekonom kawakan diyakini bisa mengeluarkan negeri pizza itu dari jurang resesi.
Paket penghematan senilai 59,8 miliar yang saat ini tengah digodok berasal dari pemotongan belanja negara dan kenaikan pajak. Tujuannya adalah menyeimbangkan neraca keuangan negara hingga 2014.
Berikut adalah skenario yang beredar :
- Peningkatan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 20% menjadi 21%
- Pembekuan gaji sektor publik hingga 2014
- Usia pensiun akan dinaikkan dari 60 tahun pada 2014 menjadi 65 tahun di 2026. Ini berlaku bagi wanita maupun pria.
- Langkah-langkah memerangi penggelapan pajak akan diperkuat termasuk batas transaksi tunai sebesar 2.500 euro.
- Sektor energi akan dikenai pajak khusus.
Presiden Italia Giorgio Napolitano secara resmi telah meminta Monti menjadi kandidat PM selanjutnya. Ia ingin menghilangkan keraguan atau kesalahpahaman yang terjadi saat Berlusconi mundur. Yang jelas, siapapun PM yang ditunjuk diharapkan akan menjalankan pemerintahan secara teknokrat.
Sebuah tim yang dibentuk oleh Uni Eropa sudah mulai bekerja di Roma, memantau setiap langkah Italia dalam melakukan penghematan. Dalam lima belas tahun terakhir, ekonomi Italia secara rata-rata hanya tumbuh 0,75%.