Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pat Gelsinger, mantan CEO Intel, berpotensi menerima pesangon hingga US$12 juta atau setara Rp 191 miliar (kurs Rp 15.936).
Setelah mengundurkan diri dari perusahaan chip raksasa Amerika Serikat (AS) tersebut yang tengah mengalami kesulitan, menurut dokumen regulasi yang dirilis Selasa (3/12).
Baca Juga: Intel dalam Pembicaraan untuk Mendapatkan Investasi Hingga US$5 Miliar dari Apollo
Intel mengungkapkan bahwa pembayaran tersebut mencakup gaji pokok sebesar US$1,9 juta untuk periode 18 bulan dan 1,5 kali target bonusnya sebesar US$3,4 juta, yang akan dibayarkan dalam waktu yang sama.
Gelsinger juga berhak menerima bonus tahunan untuk 11 bulan masa jabatannya sebagai CEO pada 2024, menjadikan total pembayaran tersebut sekitar $12 juta, berdasarkan perhitungan Reuters.
Gelsinger mengundurkan diri pada 1 Desember 2024, setelah hampir empat tahun memimpin Intel.
Baca Juga: Intel Bakal PHK 15% Karyawan dan Menunda Bagi Dividen
Keputusan ini diambil setelah rapat dewan pekan lalu, di mana para direktur menilai rencana transformasi besar-besaran yang digagas Gelsinger terlalu mahal dan tidak memberikan hasil yang diharapkan.
Dewan direksi Intel menawarkan dua opsi kepada Gelsinger: mengundurkan diri secara sukarela atau diberhentikan. Gelsinger memilih untuk mengundurkan diri.
Selama masa jabatannya, Gelsinger menghadapi tantangan besar, termasuk persaingan ketat di industri semikonduktor dan tekanan untuk merevitalisasi posisi Intel sebagai pemimpin pasar.
Baca Juga: Langkah Besar AS dalam Perang Pengembangan Semikonduktor dengan China
Namun, strategi ambisiusnya dianggap gagal memberikan dampak signifikan dalam mengembalikan kejayaan perusahaan.
Hingga Intel menemukan pengganti permanen, dua eksekutif senior akan memimpin perusahaan. Sementara itu, dewan direksi tengah mencari kandidat baru untuk memimpin Intel keluar dari masa sulit ini.