Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yudho Winarto
TEHERAN. Pemerintah Iran menyatakan tidak berniat memperburuk pergerakan harga minyak dunia meski mereka berencana menggenjot ekspor minyak pasca pencabutan sanksi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Iran mendapat sanksi terkait senjata nuklir milik negara tersebut.
Menurut Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zanganeh, Iran tak berniat memperburuk harga minyak dunia. "Yang kami lakukan hanya mendapatkan lagi pangsa pasar kami sebelumnya," ujarnya seperti dikutip Reuters, Minggu (3/1).
Pemerintah Iran telah berulang kali menyatakan bahwa mereka akan menaikkan produksi minyak 500.000 barel per hari, pasca pencabutan sanksi dari AS dan sekutunya. Langkah tersebut dipastikan akan kembali menempatkan Iran sebagai negara pengekspor minyak terbesar kedua di dunia.
Namun, "Jumlah ekspor sangat bergantung pada permintaan," terang Mohsen Qamsari, Direktur Hubungan Internasional National Iranian Oil Company (NIOC). Sekadar mengingatkan, harga minyak dunia telah terpangkas hingga 35% pada tahun 2015.
"Soal transaski misalnya, ternyata ada dua pihak, siapa yang transaksi apakah orang dalam dan lain-lain. Apa selesai sebulan atau dua bulan kita tidak tau, yang bisa kita lakukan ada berusaha secepatnya," pungkasnya.