Sumber: BBC | Editor: Yudho Winarto
HUBUNGAN antara Iran dengan Kerajaan Arab Saudi semakin renggang. Menyusul pernyataan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, mengumumkan bahwa Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Iran pada Minggu (3/1) malam, setelah demonstran menyerbu kedutaan besar Saudi di Teheran.
Orang-orang berunjuk rasa di kantor kedutaan Saudi di ibu kota Iran tersebut untuk memprotes pelaksanaan hukuman mati terhadap ulama Syiah terkemuka oleh pemerintah Saudi, Nimr al-Nimr, hari Sabtu (2/1), yang dikatakan terlibat kasus terorisme.
Dalam keterangan pers, Adel al-Jubeir mengatakan pemerintahnya tidak akan membiarkan Iran mengganggu keamanan dalam negeri Saudi. "Iran telah membagikan senjata dan menanam sel-sel teroris di kawasan, termasuk di Saudi. Sda intervensi dan agresi negatif terhadap masalah-masalah Arab yang diikuti dengan kematian dan kerusakan," kata Adel al-Jubeir.
Selain membekukan hubungan diplomatik dengan Teheran, Menlu Adel al-Jubeir juga memerintahkan semua diplomat Iran untuk meninggalkan Saudi dalam 48 jam.
Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengecam serangan terhadap kantor kedutaan Saudi di negaranya namun ia juga menyalahkan pemerintah di Riyadh, yang ia katakan memicu kemarahan dengan mengeksekusi ulama Syiah.