Sumber: AP,BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
RIYADH. Pemerintah Arab Saudi mengatakan 34 negara dengan penduduk mayoritas Muslim sepakat untuk membentuk aliansi militer baru untuk memerangi terorisme.
Aliansi ini akan memiliki pusat operasi bersama yang berbasis di ibukota Arab Saudi, Riyadh. Pengumuman ini dilakukan pada Selasa pagi (15/12) oleh Kantor Press Arab Saudi.
Latar belakang pendirian aliansi ini adalah untuk memerangi terorisme dalam segala bentuk.
Meski Iran tidak termasuk dalam koalisi ini, namun aliansi ini juga menggandeng sejumlah negara dengan mayoritas Muslim lainnya termasuk Mali, Malaysia, Pakistan, Libanon, dan Mesir.
Menteri Pertahanan Arab Saudi Mohammed bin Salman mengatakan, aliansi baru ini akan melakukan upaya terkoordinir untuk melawan pihak ekstrimis di Irak, Suria, Libya, Mesir, dan Afganistan.
Afganistan, Iraq dan Suriah memang tidak termasuk dalam koalisi.
"Langkah ini kami lakukan untuk memerangi kelompok Islam ekstrimis yang merusak dunia Islam," jelas Salman.
Dia menambahkan, saat ini, setiap negara Muslim memerangi terorisme secara individu. "Dengan bekerjasama, hasilnya akan jauh lebih baik," tandasnya.
Berikut adalah daftar 34 anggota koalisi: Saudi Arabia, Bahrain, Bangladesh, Benin, Chad, Comoros, Cote d'Ivoire, Djibouti, Egypt, Gabon, Guinea, Jordan, Kuwait, Lebanon, Libya, Malaysia, Maldives, Mali, Morocco, Mauritania, Niger, Nigeria, Pakistan, the Palestinians, Qatar, Senegal, Sierra Leone, Somalia, Sudan, Togo, Tunisia, Turkey, United Arab Emirates and Yemen.