Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - TOKYO. SoftBank Group Corp mengatakan pada hari Senin bahwa co-founder Alibaba Jack Ma akan mendundurkan diri dari posisi dewan direksi SoftBank.
Mengutip Reuters, Senin (18/5), kepergian Jack Ma, yang pensiun sebagai Chairman Alibaba pada September 2019 lalu, terjadi ketika ia menarik diri dunia bisnis dan fokus pada filantropi.
Baca Juga: Alibaba Cloud jalin kemitraan dengan 2 rumah sakit di Indonesia guna memerangi corona
Seturut dengan itu, SoftBank akan mengusulkan tiga nama baru kepada dewan direksi, termasuk Chief Financial Officer grup Yoshimoto Goto, pada pertemuan umum tahunan 25 Juni mendatang. Jumlah anggota dewan akan bertambah menjadi 13 orang.
SoftBank juga akan mengusulkan nama Lip-Bu Tan, CEO perusahaan perangkat lunak desain chip Cadence Design Systems yang juga chairman perusahaan modal ventura Walden International, dan Yuko Kawamoto, seorang profesor di Waseda Business School sebagai direktur luar. Kawamoto akan menjadi satu-satunya anggota dewan perempuan.
Baca Juga: Seorang dokter asal India resmi menjadi miliarder saat pandemi
Itu memenuhi permintaan dari aktivis investor Elliott Management, yang telah menekan SoftBank untuk meningkatkan keragaman dewan, dan juga menginginkan subkomite baru untuk mengawasi proses investasi di Vision Fund senilai US$ 100 miliar.
Keluarnya Jack Ma mengikuti kepergian Tadashi Yanai, pendiri dan CEO dari induk Uniqlo Fast Retailing, yang mengundurkan diri dari posisi dewan akhir tahun lalu untuk fokus pada bisnis fesyennya.
Secara terpisah, SoftBank mengatakan dewan telah menyetujui pembelian saham tahap kedua 500 miliar yen (US$ 4,7 miliar), bagian dari program pembelian kembali 2,5 triliun yen yang diumumkan pada bulan Maret.
Baca Juga: Jack Ma mengundurkan diri dari dewan direksi SoftBank, ini alasannya
SoftBank telah membeli kembali lebih dari 250 miliar yen sahamnya pada akhir April.
Mereka berjanji untuk menjual atau memonetisasi US$ 41 miliar aset untuk mendapatkan uang tunai, dengan sahamnya di Alibaba - aset portofolio yang paling berharga - dipandang sebagai target yang mungkin.
