Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan akan mengembangkan radar jarak jauh untuk pertahanan udara buatan dalam negeri, guna menggantikan radar lama yang merupakan produk impor.
Badan Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) menandatangani kesepakatan 46 miliar won (US$ 41 juta) dengan LIG Nex1 Co. untuk proyek pengembangan radar jarak jauh selama empat tahun.
Melansir Yonhap, DAPA mengatakan dalam sebuah pernyataan Senin (8/2), rencananya, LIG Nex1 akan mulai mengirimkan radar jarak jauh pada 2027 mendatang.
Radar tersebut akan mampu memantau dan mengidentifikasi pesawat di dalam Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea Selatan (KADIZ), dan mengirimkan informasi ke Pusat Kontrol dan Pelaporan Utama Angkatan Udara untuk operasi pertahanan.
Baca Juga: Prototipe jet tempur KF-X Korea meluncur April 2021, ada peran Indonesia
Pemerintah Korea Selatan sebelumnya telah mendorong proyek pengembangan radar jarak jauh dengan LIG Nex1. Tetapi, program ini batal karena apa yang sedang LIG Nex1 kembangkan saat itu gagal memenuhi kriteria yang disyaratkan.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan LIG Nex1, Pemerintah Korea Selatan menanggung 65% dari biaya pengembangan dalam proyek pembangunan bersama, menurut DAPA.
"Ketika radar dikerahkan, pemantauan KADIZ yang lebih menyeluruh akan dimungkinkan, dan itu juga diharapkan berkontribusi untuk menghidupkan industri pertahanan dalam negeri dengan mengganti radar asing dengan radar yang dikembangkan secara lokal," kata DAPA.