kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.220   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Jangan Anggap Enteng, Ini Peringatan Ahli kepada WHO Soal Cacar Monyet


Senin, 30 Mei 2022 / 06:00 WIB
Jangan Anggap Enteng, Ini Peringatan Ahli kepada WHO Soal Cacar Monyet


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Beberapa ahli penyakit menular meminta otoritas kesehatan global untuk segera mengambil tindakan atas wabah monkeypox yang telah menyebar ke setidaknya 20 negara.

Melansir Reuters, mereka berpendapat bahwa pemerintah dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak boleh mengulangi kesalahan awal saat menangani pandemi Covid-19 dengan menunda deteksi kasus. Kondisi tersebut membantu virus menyebar dengan cepat.

Meskipun monkeypox atau cacar monyet tidak ditularkan atau berbahaya seperti Covid-19, para ilmuwan ini mengatakan, perlu ada panduan yang lebih jelas tentang bagaimana seseorang yang terinfeksi monkeypox harus mengisolasi diri. 

Diperlukan juga saran yang lebih eksplisit tentang bagaimana melindungi orang yang berisiko, dan peningkatan pengujian yang lebih baik.

"Jika ini menjadi endemi (di lebih banyak negara), kita akan memiliki penyakit jahat lain dan banyak keputusan sulit untuk diambil," kata Isabelle Eckerle, seorang profesor di Pusat Penyakit Virus Jenewa di Swiss.

Sementara itu, seorang pejabat mengatakan kepada Reuters, WHO sedang mempertimbangkan apakah wabah tersebut harus dinilai sebagai potensi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional (PHEIC).

Baca Juga: Argentina Konfirmasi Kasus Cacar Monyet Pertama di Amerika Latin

Keputusan WHO mengenai wabah merupakan keadaan darurat kesehatan global - seperti halnya dengan Covid -19 atau Ebola - akan membantu mempercepat penelitian dan pendanaan untuk penyakit terkait.

"Itu sedang dipertimbangkan, tetapi belum ada Komite Darurat (untuk cacar monyet)," jelas Mike Ryan, direktur program darurat kesehatan WHO, di sela -sela pertemuan tahunan WHO di Jenewa.

Eckerle menyerukan kepada WHO untuk mendorong negara-negara dunia agar segera memberikan panduan langkah-langkah isolasi yang lebih terkoordinasi dan ketat bahkan tanpa deklarasi darurat. 

Dia khawatir bahwa pembicaraan tentang virus yang ringan, serta ketersediaan vaksin dan perawatan di beberapa negara, berpotensi mengarah pada perilaku malas dari otoritas kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Semakin Dekat dengan Indonesia, Cacar Monyet Masuk Australia, Kenali Gejalanya!

Lebih dari 300 orang di dunia diduga dan dikonfirmasi terjangkit kasus cacar monyet. Biasanya penyakit ini menyebar melalui kontak dekat, menyebabkan gejala seperti flu dan ruam yang khas.

Sebagian besar berada di Eropa daripada di negara -negara Afrika Tengah dan Barat di mana virus ini endemik. Tidak ada kematian yang dilaporkan dalam wabah saat ini.

Namun, pejabat kesehatan global telah menyatakan kekhawatirannya atas wabah yang semakin besar di negara-negara non-endemik. WHO mengatakan bahwa mereka memprediksi angka kasus ini akan meningkat ketika pengawasan lebih ditingkatkan.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×