kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korea Utara kembangkan hulu ledak agar tembus perisai rudal balistik Jepang


Selasa, 27 Agustus 2019 / 14:39 WIB
Korea Utara kembangkan hulu ledak agar tembus perisai rudal balistik Jepang
ILUSTRASI. Peluncuran misil Korut


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kepala Pertahanan Jepang mengatakan, Korea Utara tampaknya tengah mengembangkan hulu ledak untuk menembus perisai rudal balistik yang melindungi Jepang.

Kecurigaan itu muncul karena uji coba rudal oleh Pyongyang menunjuk ke lintasan tidak teratur dari rudal terbaru yang diluncurkan oleh Korea Utara.

Menteri Pertahanan Jepang Takeshi Iwaya mengatakan hal tersebut pada konferensi pers, Selasa (27/8) seperti dilansir Reuters. Ia mengatakan Jepang yakin roket itu merupakan rudal balistik jarak pendek baru.

Baca Juga: Trump: Melania sudah mengenal Kim Jong Un dan menyukainya

Tes rudal jarak pendek baru-baru ini oleh Pyongyang telah memicu peringatan di negara tetangga Jepang bahkan ketika Presiden AS Donald Trump menolak peluncuran itu sebagai tidak penting.

Uji coba penembakan hari Sabtu terjadi sehari setelah Seoul mengatakan bahwa itu mengakhiri pakta berbagi intelijen militer dengan Tokyo, di tengah pertengkaran yang memburuk mengenai kerja paksa di masa perang.

Iwaya dan pejabat Jepang lainnya menyebut keputusan Seoul "tidak rasional" karena ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara semakin meningkat.

Jepang dan Amerika Serikat memiliki kapal perusak Aegis yang dikerahkan di Laut Jepang yang dipersenjatai dengan rudal pencegat yang dirancang untuk menghancurkan hulu ledak di luar angkasa. Jepang juga berencana untuk membangun dua baterai Aegis darat untuk meningkatkan perisai rudal balistiknya.

Baca Juga: Penulis Australia yang ditangkap di China menghadapi tuduhan spionase

Namun sistem pertahanan itu dirancang untuk melawan proyektil pada lintasan reguler dan karenanya, dapat diprediksi, dan setiap variasi dalam jalur penerbangan akan membuat intersepsi menjadi lebih rumit.

Analisis terperinci atas peluncuran terbaru Korea Utara sedang berlangsung dengan Amerika Serikat, seorang pejabat kementerian pertahanan Korea Selatan mengatakan pada hari Selasa.




TERBARU

[X]
×