Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang telah mengeluarkan ancaman untuk mempermalukan warganya yang tidak mematuhi langkah-langkah pengendalian perbatasan virus corona di depan umum. Baru-baru ini, Jepang merilis nama tiga orang yang melanggar aturan karantina setelah kembali dari luar negeri.
Melansir Reuters, Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan pada Senin malam, tiga warga negara Jepang yang disebutkan namanya jelas telah menghindari kontak dengan pihak berwenang setelah baru-baru ini kembali dari luar negeri.
Pengumuman tersebut memicu spekulasi di antara pengguna Twitter tentang rincian mereka yang diidentifikasi, seperti pekerjaan dan lokasi mereka.
Jepang meminta semua pelancong dari luar negeri, termasuk warganya sendiri, untuk melakukan karantina sendiri selama dua minggu, di mana mereka diminta untuk menggunakan aplikasi ponsel pelacak lokasi dan melaporkan kondisi kesehatan mereka.
Baca Juga: Asia zona merah, rekor kasus Covid-19 di Tokyo, Thailand, dan Malaysia
Informasi tambahan saja, Pemerintah metropolitan Tokyo mengumumkan rekor jumlah infeksi 4.058 dalam 24 jam terakhir pada Senin (2/8/2021). Penyelenggara Olimpiade melaporkan 21 kasus Covid-19 baru terkait dengan Olimpiade, sehingga total menjadi 241 sejak 1 Juli.
Sehari sebelumnya, Jepang memperpanjang kondisi daruratnya untuk Tokyo hingga akhir Agustus dan memperluasnya ke tiga prefektur di dekat ibu kota dan ke prefektur barat Osaka.
Baca Juga: Lonjakan covid-19 menyerang Asia, beberapa negara capai rekor tertinggi infeksi
Penyelenggara Olimpiade mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah mencabut akreditasi orang yang terkait dengan Olimpiade karena meninggalkan desa atlet untuk jalan-jalan. Ini merupakan sebuah pelanggaran terhadap langkah-langkah yang diberlakukan untuk menyelenggarakan Olimpiade dengan aman di tengah pandemi.
Penyelenggara tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang terlibat, apakah orang atau orang-orang itu adalah atlet, atau kapan pelanggaran itu terjadi.