kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.782   14,00   0,09%
  • IDX 7.487   7,98   0,11%
  • KOMPAS100 1.158   3,64   0,32%
  • LQ45 919   5,52   0,60%
  • ISSI 226   -0,86   -0,38%
  • IDX30 474   3,44   0,73%
  • IDXHIDIV20 572   4,20   0,74%
  • IDX80 132   0,66   0,50%
  • IDXV30 140   1,11   0,79%
  • IDXQ30 158   0,84   0,54%

Jepang tawarkan bantuan keuangan ke Indonesia senilai lebih dari Rp 6,9 tirliun


Rabu, 21 Oktober 2020 / 07:53 WIB
Jepang tawarkan bantuan keuangan ke Indonesia senilai lebih dari Rp 6,9 tirliun
ILUSTRASI. Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, saat bertemu di Istana Kepresidenan Bogor, Indonesia, Selasa (20/10).


Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada hari Selasa (20/10) melakukan kunjungan ke Indonesia. Bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo, ia menawarkan bantuan keuangan senilai ¥ 50 miliar atau sekitar Rp 6,9 tirliun untuk mengatasi dampak ekonomi dari pandemi.

Dalam kunjungan luar negeri pertamanya sejak menjabat pada September lalu ini, Suga bertekad ingin membina hubungan yang lebih dekat dengan negara-negara Asia Tenggara untuk melawan pengaruh China yang semakin besar.

"Kerja sama lebih lanjut akan kami upayakan dengan Indonesia yang merupakan negara maritim besar di Indo-Pasifik sekaligus mitra strategis bagi Jepang, termasuk bersama-sama dalam penanggulangan virus corona," ungkap Suga, seperti dikutip dari Kyodo.

Pinjaman dengan bunga rendah ditawarkan Suga, diharapkan bisa digunakan Indonesia untuk menangani masalah bencana alam. Pada bulan Februari lalu, pinjaman serupa juga diterima Indonesia dengan nilai ¥ 32 miliar atau sekitar Rp 4,4 triliun.

Bantuan tambahan ini juga ditawarkan agar Indonesia bisa lebih fokus untuk mengalihkan sumber dayanya kepada upaya penanganan wabah virus corona.

Baca Juga: Jokowi beberkan isi pembicaraan dengan PM Jepang Yoshihide Suga di Istana Bogor

Sampai saat ini Indonesia masih menjadi negara yang merasakan dampak terburuk dari virus corona, dengan lebih dari 36.000 kasus dan 12.000 kematian.

Selain bantuan keuangan, kedua pemimpin negara juga sepakat untuk mencabut travel ban, terutama untuk tenaga kesehatan. Setelah ini menteri luar negeri kedua negara akan segera mengoordinasikan dimulainya kembali perjalanan bisnis skala luas selama bulan depan.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor tersebut, para pemimpin negara juga sepakat untuk memperkuat kerja sama keamanan meskipun detailnya belum disampaikan.

Secara khusus, Presiden Jokowi meminta Suga untuk membantu menjaga ketertiban Internasional, hal ini merujuk pada ketegangan yang kembali meningkat antara AS dan China.

"Potensi kerja sama multilateral saat ini terancam oleh persaingan ketat antara kekuatan dunia, dan kami meminta bantuan Jepang untuk mengembalikan keadaan menjadi normal," ungkap Presiden Jokowi.

Selanjutnya: Jepang dan Vietnam setuju untuk meningkatkan hubungan sektor pertahanan dan keamanan


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×