Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BANGKOK. Jepang dan Thailand pada Senin (2/5) resmi menandatangani perjanjian pertahanan baru yang memungkinkan keduanya saling bertukar teknologi hingga memperdalam kerjasama keamanan, di tengah meningkatnya aktivitas China di kawasan Indo-Pasifik.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan sejawatnya dari Thailand, Prayut Chan-o-cha, secara umum memiliki visi yang sama untuk menjaga stabilitas kawasan dan menolak adanya monopoli satu pihak.
"Penandatanganan perjanjian transfer alutsista dan teknologi kita merupakan langkah maju yang besar dalam memperluas kerjasama pertahanan bilateral," kata Kishida, seperti dikutip Kyodo.
Baca Juga: Khawatir Ancaman Rusia dan China, Jepang Siapkan Safari Diplomatik ke Asia Tenggara
Beberapa tahun belakangan, Jepang semakin aktif menjalin relasi dengan negara-negara Asia Tenggara, terutama mereka yang memiliki gesekan geografis dengan China.
Jepang mencoba mempromosikan visinya tentang membangun kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka untuk melawan pengaruh China yang semakin besar.
"Perdana Menteri Prayut dan saya sepakat bahwa kami tidak akan pernah mentolerir pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial di wilayah mana pun, setiap upaya untuk mengubah status quo dengan paksa. Kami menentang ancaman dengan atau penggunaan senjata pemusnah massal," Kishida menegaskan.
Selain dengan Thailand, Jepang sudah memiliki kesepakatan seperti itu dengan anggota ASEAN lainnya, termasuk Filipina, Vietnam, Malaysia dan Indonesia.
Baca Juga: Bertemu Kishida, Jokowi Harap Jepang Berinvestasi di Pembangunan Ibu Kota Nusantara