Sumber: BBC | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jose Mourinho, baru-baru ini menghadapi hukuman larangan satu pertandingan serta denda sekitar £15,000 (Rp 300 juta) setelah pernyataan kerasnya mengenai wasit dalam laga antara Fenerbahce dan Trabzonspor.
Insiden ini terjadi pada akhir pertandingan yang berlangsung intens, di mana Mourinho memperlihatkan ekspresi emosional di lapangan yang berujung pada reaksi keras terhadap keputusan wasit yang dianggapnya kontroversial.
Kemenangan Dramatis Fenerbahce Berujung Kontroversi
Pada pertandingan antara Fenerbahce dan Trabzonspor, Sofyan Amrabat mencetak gol penentu pada masa tambahan waktu, memastikan kemenangan Fenerbahce dengan skor akhir 3-2.
Gol ini tidak hanya memicu kegembiraan di pihak Fenerbahce, tetapi juga mendorong Mourinho untuk melakukan selebrasi dramatis dengan berlari ke lapangan dan melakukan aksi "knee slide".
Baca Juga: Naturalisasi Kevin Diks Kelar, Lini Pertahanan Timnas Indonesia Semakin Kokoh
Selebrasi emosional ini menggambarkan intensitas dan pentingnya laga bagi tim Mourinho. Namun, momen kemenangan tersebut kemudian berubah menjadi perdebatan panas yang disebabkan oleh keputusan-keputusan kontroversial wasit yang terjadi sepanjang pertandingan.
Kritik Tajam Mourinho Terhadap Standar Wasit di Turki
Setelah pertandingan, Mourinho melontarkan kritik tajam terkait kinerja wasit dan standar perwasitan di Turki.
Dalam pernyataannya, Mourinho mengungkapkan ketidakpuasan terhadap keputusan wasit yang dianggapnya tidak adil, bahkan secara terbuka mempertanyakan netralitas dari para pejabat pertandingan.
Ia menilai bahwa keputusan-keputusan tersebut telah mencoreng nilai fair play dan kejujuran dalam sepak bola.
Mourinho menyinggung dua penalti yang diberikan kepada Trabzonspor setelah konsultasi dengan Video Assistant Referee (VAR), yang ia anggap menguntungkan tim lawan dan merugikan timnya.
Pernyataan Federasi Sepak Bola Turki atas Sanksi Mourinho
Federasi Sepak Bola Turki (TFF) menanggapi pernyataan Mourinho dengan menjatuhkan sanksi larangan satu pertandingan serta denda sebesar £15,000.
Baca Juga: Jelang Indonesia vs Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kondisi Rumput SUGBK Aman
Dalam pernyataannya, TFF menilai bahwa komentar-komentar Mourinho bertentangan dengan prinsip sportivitas, etika olahraga, dan fair play yang seharusnya dijunjung tinggi dalam sepak bola.
Mereka menambahkan bahwa pernyataan Mourinho telah merusak citra wasit serta integritas pertandingan, dan menilai kritiknya sebagai upaya mendiskreditkan profesionalitas para pejabat pertandingan.
Kontroversi Keputusan VAR: Penalti dan Keberatan Mourinho
Keputusan yang paling diperdebatkan dalam laga tersebut melibatkan dua penalti yang diberikan kepada Trabzonspor setelah tinjauan VAR.
Mourinho menganggap keputusan tersebut sebagai tindakan yang tidak adil, terutama karena ia merasa timnya juga layak mendapatkan penalti sebelum gol kemenangan Amrabat tercipta.
Ketidakpuasan Mourinho terhadap keputusan wasit ini mengungkapkan ketegangan yang kerap kali terjadi dalam penggunaan VAR di liga-liga sepak bola, yang menurutnya masih sering menimbulkan perdebatan.
Baca Juga: Welcome Final! Indonesia Singkirkan Thailand 5-1 di AFC Asean Futsal Championship
Dampak Sanksi bagi Karier Mourinho dan Fenerbahce
Sanksi ini tentunya memberikan dampak bagi karier Mourinho serta perjalanan Fenerbahce dalam kompetisi mendatang.
Larangan satu pertandingan akan membuat Mourinho absen mendampingi timnya di laga berikutnya, yang berpotensi mempengaruhi strategi dan motivasi para pemain.
Di sisi lain, sanksi ini juga menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai standar perwasitan di liga Turki dan cara federasi dalam menangani kritik dari pelatih-pelatih ternama.