Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Otoritas kesehatan Korea Selatan mengatakan Senin (26/10/2020), mereka akan terus melanjutkan program vaksinasi flu nasional, dengan alasan tidak ada hubungan langsung antara suntikan flu dan kematian.
Melansir Yonhap, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, sejauh ini total sudah 59 orang, kebanyakan orang tua berusia 70-an dan 80-an, meninggal dunia setelah mendapat suntikan flu. Angka tersebut naik dari posisi 48 pada Sabtu lalu. Kondisi ini menyebabkan warga Korsel cemas.
Penyelidikan yang dilakukan menunjukkan bahwa 46 kematian diyakini tidak terkait dengan suntikan flu. KDCA menambahkan, pihaknya telah melakukan penyelidikan terhadap 13 kematian yang tersisa.
Menurut KDCA, dari total 59 kematian, tidak ada kasus yang terkait dengan syok anafilaksis, reaksi alergi yang serius setelah imunisasi.
Baca Juga: Pertama dalam 32 bulan, Korsel laporkan kasus flu burung yang sangat mematikan
Otoritas kesehatan, bagaimanapun, mengatakan mereka memantau dengan cermat setiap kemungkinan hubungan antara vaksin dan kematian, mengingat total 1.231 orang telah melaporkan efek samping pada hari Minggu setelah mendapatkan suntikan tahun ini.
Pihak berwenang mengatakan mereka akan terus bekerja dengan para ahli untuk mencari tahu apa sebenarnya penyebab kematian orang-orang yang menerima suntikan flu.
Kecemasan publik atas keamanan vaksin flu telah melonjak setelah beberapa botol vaksin sebagai bagian dari program inokulasi gratis negara itu terpapar suhu kamar selama pengiriman. Namun pihak berwenang mengatakan tidak ada masalah keamanan.
Baca Juga: Ada 48 orang tewas, Korea Selatan tetap desak warganya lanjutkan vaksin flu