Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Jumlah klaim tunjangan pengangguran Amerika Serikat (AS) turun ke level terendah dalam 52 tahun terakhir. Ini menunjukkan peningkatan perekonomian AS dalam satu tahun terakhir meski negara tersebut dilanda kekurangan rantai pasok, inflasi tinggi dan pandemi.
Namun data penurunan yang dilaporkan Departemen Tenaga Kerja AS pada Rabu (24/11), sulit menyesuaikan dengan data fluktuasi musiman sepanjang tahun ini. Namun, pasar tenaga kerja semakin ketat, dengan jumlah pengangguran menyusut pada pertengahan November 2021 ke level terkecil sejak Maret 2020.
Nada penguatan ekonomi dikonfirmasi oleh data lain yang menunjukkan tingkat belanja konsumen yang kuat di bulan Oktober serta pesanan bisnis untuk peralatan, tidak termasuk transportasi. Defisit perdagangan barang menyempit tajam bulan lalu karena ekspor melonjak.
Tetapi harga tetap sangat tinggi, dengan inflasi tahunan melonjak paling tinggi dalam hampir 31 tahun. Masa liburan Thanksgiving mendorong para ekonom untuk menaikkan perkiraan pertumbuhan kuartal keempat 2021 sebesar 8,6% untuk tingkat tahunan.
"Mungkin ada beberapa masalah penyesuaian musiman, tapi akhir tahun ekonomi akan ditutup dengan ledakan. Ada banyak hal yang bisa disyukuri," kata Kepala Ekonom FWDBONDS di New York Christopher Rupkey dikutip Reuters, Kamis (25/11).
Baca Juga: Kesampingkan amarah China, pemerintahan Biden undang Taiwan ke KTT Demokrasi
Klaim awal untuk tunjangan pengangguran di AS turun 71.000 menjadi 199.000 klaim untuk pekan yang berakhir 20 November 2021, level terendah sejak pertengahan November 1969.
"Serangkaian klaim pengangguran bisa bertambah di sekitar liburan seperti Thanksgiving ketika faktor musiman mengantisipasi perubahan besar dalam data yang mendasarinya," kata ekonom JPMorgan di New York Daniel Silver,
"Namun demikian, klaim awal turun lebih dari setengah juta sepanjang tahun hingga 20 November, baik sebelum dan sesudah disesuaikan secara musiman," lanjutnya.
Klaim pengangguran AS telah menurun dari rekor tertinggi 6,149 juta klaim pada awal April 2020, dan sekarang terlihat konsisten dengan pasar tenaga kerja yang sehat. Meskipun jumlah pekerja berkurang karena pandemi menghambat pertumbuhan pekerjaan yang lebih cepat.
Tapi ada harapan untuk perluasan tenaga kerja. Jumlah orang yang terus menerima manfaat bantuan setelah minggu pertama turun 60.000 menjadi 2,049 juta dalam pekan yang berakhir 13 November. Ini merupakan laporan klaim terendah dalam 20 bulan.
Baca Juga: Kembali ditunjuk jadi Gubernur The Fed, ini tugas berat Jerome Powell
